[caption id="attachment_164528" align="aligncenter" width="300" caption="Di Persimpangan London"][/caption]
Sekitar seminggu yang lalu saya mengunjungi Kota London, ibukota dari Britania Raya alias Inggris. Di sana tujuan awal saya bersama teman-teman adalah menjadi delegasi dari Universitas Diponegoro, Semarang untuk mengikuti LIMUN (London International Model United Nations), sebuah simulasi sidang PBB. Setelah 3 hari mengikuti simulasi sidang dan konferensi akhirnya kami melakukan jalan-jalan di London sebagai liburan.
Kota yang dibelah sungai Thames ini benar-benar fantastis. Berwisata ke Kota London itu seperti mengunjungi sebuah kota tua yang dipermak menjadi modern. Ibarat robot tua yang usang kemudian diganti case dan sparepart-nya, tetapi masih dengan mesin utama yang sama. London masih mempunyai landmark terkenalnya yang abadi sepanjang zaman, The Big Ben. Jam raksasa ini sebenarnya ukurannya tidak terlalu besar, namun dengan arsitektur yang menggunakan perspektif raksasa seolah-olah memang jam ini "wah" sekali. Big Ben terletak berdekatan dengan Westminster Abbey, sebuah gereja tua yang sangat besar. Sayang kami tidak masuk karena dipungut biaya £16. Buat apa masuk toh foto-foto di depannya sudah bagus sekali (padahal memang mau ngirit).
Di Big Ben kami menyeberang melalui Westminster Bridge untuk masuk wahana London Eye. Konon ini merupakan kincir ria terbesar di dunia lo! Bagi yang suka melihat panorama kota, wajib hukumnya untuk naik London Eye. Di ketinggian hingga 135 meter bahkan kita bisa melihat sisi laut Inggris. Saat-saat di ketinggian ini benar-benar saya manfaatkan untuk memotret berbagai macam panorama kota yang menarik. Maklum saya kan dari jurusan planologi (tata kota) jadi tertarik dengan beginian. Oya dalam paket London Eye kita juga akan disajikan atraksi sinema 4D London Eye, seolah-olah kita "terbang" dengan London Eye plus efek2 kembang api, angin, kecipratan air, dsb. Pokoknya seru banget!
[caption id="attachment_164531" align="aligncenter" width="300" caption="Kapsul London Eye Menuju Puncak"]
Atraksi di London lainnya yang saya dan teman-teman kunjungi di antaranya Westminster Palace, St. James Park, British Museum, Natural History Museum, Emirates Stadium, dsb. Salah satu yang paling menarik adalah Madame Tussauds, sebuah wahana boleh dibilang museum, boleh dibilang taman ria, entah saya harus menyebut tempat ini apa. Selain memang terkenal dengan replika lilin artis-artis terkenal (saya berfoto dengan Ratu Inggris dan Obama lo :D), di Madame Tussauds juga ada museum pembuatan replika lilin, Sinema 4D Marvel, lorong misteri (yang penakut siap-siap!), dan ride kereta-keretaan melihat sejarah kota London. Jadi harus disebut apa tempat ini? :D
[caption id="attachment_164526" align="aligncenter" width="300" caption="Kapan Lagi foto sama Obama! :D"]
Untuk wira-wiri di London tidak usah kuatir karena tersedia bus double decker alias bus tingkat (khas London banget, wajib hukumnya naik!) dan juga tube underground atau kereta bawah tanah. Semuanya terintgrasi dengan kartu Oyster. Untuk yang mau hemat bisa membeli paket £29 untuk seminggu bisa keliling pusat kota London unlimited. Mengapa hemat? karena biasanya sekali perjalanan naik tube ongkosnya bisa £2. Bayangkan kalo wira-wiri atau kesasar, bisa-bisa uang habis hanya untuk bayar £2, £2, £2 terus-terusan. Saking nyamannya naik tube, Pemerintah London menghimbau untuk warganya agar memperbanyak berjalan kaki, karena naik tube bikin ketagihan. Kurang lebih terjemahan dari himbauan pemerintahnya memang seperti itu. Mungkin maksudnya agar kapasitasnya tidak overload.
[caption id="attachment_164529" align="aligncenter" width="300" caption="Tube yang Nyaman Sekali"]
London termasuk kota yang sangat santai. Berkendara tidak pakai sabuk pengaman tidak masalah. Menyeberang tidak di zebra cross juga tidak dipermasalahkan. Kata seorang bapak-bapak kenalan dari KBRI, Polisi London berprinsip keselamatan menjadi tanggung jawab masing-masing jadi kalau melanggar terus kenapa-kenapa ya ditanggung sendiri. Di London juga banyak sekali pencopetan lo. Menurut survey setiap 4,5 menit terjadi kasus pencopetan di London. Sayangnya 2 teman saya sudah menjadi mangsa empuk para pencopet di London itu. Ada yang modusnya jambret, ada juga yang modusnya penipuan sebagai Polisi London lo! Harus hati-hati memang.
Para penduduk London biasanya tinggal di townhouse, tipe rumah yang tidak ada halaman depan yang biasanya bertingkat 2 sampai 3. Karena tidak ada halaman depan, jadilah parkir mobil hampir di semua sudut kota London terletak di pinggir jalan. Tidak banyak halaman parkir khusus di London, hampir semuanya parkir di on street di pinggir jalan.
Saya kira Indonesia bisa mencontoh London. Kota Metropolitan yang berhasil memadukan sisi kuno dan modern. Kota yang tidak banyak aturan seperti di Singapura tetapi masyarakatnya diajarkan untuk tertib. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan tapi terlalu banyak tulisan tentu akan sangat menjenuhkan. Bisa dilanjutkan di lain posting ya. Pesan saya bagi yang berkunjung ke London bisa lo mengambil sisi-sisi positifnya dari kota ini, jangan hanya jalan-jalan saja ya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H