Mohon tunggu...
Zulfikar Zulfikar
Zulfikar Zulfikar Mohon Tunggu... Guru - Guru

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sulitnya Mendapat Pemimpin yang Berkualitas

6 November 2024   16:05 Diperbarui: 6 November 2024   16:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 27 November 2024, rakyat Indonesia kembali memilih pemimmpin di daerah masing-masing,dengan harapan seluruh rakyat akan mendapatkan pemimpin berkualitas dan kesejahteraan menjadi salah satu impian dalam menjalankan kehidupan dimasa yang akan datang pemenang pilkada dilantik. Setiap warga yang memehuhi syarat memiliki hak untuk memilih pemimim yang didambakannya,perbedaan pendapat tentang siapa yang lebih baik mejadi hal yang wajar,tergantung perspektif dari penilaian masing – masing.

Namun bagaimana penilaian yang objektif yang semestinya dilakukan oleh pemilih dalam menentukan pilihannya,moral,kepribadian dan intelegensi menjadi tolak ukur dalam menentukan pilihannya. Peniaian masa lalu atau karakteristik pasangan calon perlu diketahui dengan baik,rekam jejak masa lalu menjadi sebuah pertimbangan bagi pemilih dalam menentukan pilihan.

Pemilihan kepala daerah sudah berlangsung kurang lebih sejak 20 tahun yang lalu,namun kedewasaan para memilih masih perlu dipertanyakan,hal ini menyangkut dengan politik uang. Masyaratakat menginginkan pemerintahan yang berkualitas,bersih dan berkeadilan,namun mengapa sampai saat ini kita masih sulit mendapatkannya? Sampai kapan kita akan membiarkan potik uang ini? masyarakat perlu dibanun sebuah kesadaran bahwa uang yang diterima tidak sepadan nilai demokrasi yang dicita-citakan oleh para pejuang negeri ini,harkat dan martabat kita telah dihina oleh pelaku  polik uang.

Politik uang telah melemahkan sendi demokrasi di negeri ini,rakyat diseluruh nusantara seharusnya sudah mulai bersiap diri dan “perang” melawan tirani demokrasi yang telah mencabik harga diri anak nergeri.dalam ajaran agama manapun,pemberi suap dan yang menyuap hukumnya haram.apakah kita rela anak cucu kita menjalankan demokrasi yang hina ini? tentu tidak. Integritas dan rasa memiliki setiap sudut negeri menjadi modal bagi kita dalam merubah demokrasi yang hakiki.

Mari rakyat Indonesia, kita pilih pemimpin yang berkualitas,setiap suara kita begitu berharga,jangan pernah mau suara kita dihargai dengan apapun dan berapapun.semoga kita menjadi pemilih yang cerdas. Pemimpin yanag cerdas akan mendapatkan pemimping yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun