Sudah selesai mengerjakan soal-soal UN, dan dengan nilai yang cukup memuaskan. Saya berniat melanjutkan ke Universitas Negeri dengan mengikuti tes SNMPTN, tapi gagal. Ya allah, apa saking begoknya saya atau karena Universitasnya yang salah menilai :-D AHSUdahlah...
Di situ saya mulai putus asa, saya berpikir untuk tidak kuliah dan mencari pekerjaan, untuk di tabung dan mencicil motor :D (belajar mandiri) dengan gaji yang bisa dikatakan “kurang”. 3 tahun kemudian entah apa yang di pikirkan ibu saya bilang “lulusan smk mau kerja apa nak?” Cari kerja itu susah tanpa gelar nak” disitu saya mulai berfikir ulang. benar juga ibuku bilang, bapakku aja tamatan SD tapi pengalaman kerjanya banyak, kalah sama orang yang punya gelar tapi pengalamannya sedikit, dari situ saya mulai BANGKIT dan berfikir keras.
Aku mulai gupek lagi cari info sampai akhirnya, aku BBM teman rumah sekaligus teman SD untuk aku ajak mencari info di kampus-kampus di Surabaya, banyak suara yang menyuruhku masuk kuliah sampai D3, banyak juga yang menyuruhku sampai S1. Ya Allah aku harus gimana ini....
Akhirnya saya memutuskan untuk memilih sampi gelar S1 di universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya .
Saat pagi menjelang tepat pukul 8am, saya berangkat ke Untag dan membeli selembar kertas mahal yang bernama formulir dengan hasil keringat sendiri :) lalu mengisinya dengan rasa percaya diri, dengan bulpoin yang menari-nari di atas kertas dan menyerahkan kepetugas Rektorat. Sambil menunggu giliran panggilan uang pendaftaran, saya mencoba mengelilingi kampus sapa tau ada senior cantik hihi, lama menunggu tiba-tiba terdengar nama ZULFIKAR ZEINDRATA HIMAWAN, bergegas saya menuju ruang pendaftaran, disana saya disambut petugas T.U dan mengisi form tersebut. lalu saya bergegas pulang dan menunggu sampai tgl 14 September untuk mengikuti pembekalan mahasiswa baru (PMB).
Akhirnya... hari yang di nanti-nanti tiba (OSPEK), 14 September 2014, rasanya males-males campur deg-degan, malesnya ya buat apa ngikutin hal-hal yang gak penting, deg-degannya gak sabar liat kakak senior canteeek-canteeek uhuuy, kira-kira jam set7 pagi acara di mulai semua mahasiswa baru disuruh ke lapangan parkir timur, kita semua disuruh baris layaknya TNI yang mau perang, kejadian yang gak menyenangkan terjadi disana cuman mendengarkan celotehan para maniak kampus, tapi ya ada manfaatnya juga sih, disuruh bikin kelompok dan membuat miniatur 3D lapangan sebakbola dari bahan bahan bekas yang sesuai dengan teknik masing-masing dengan jangka waktu yang minim huft.
Semua mahasiswa baru di haruskan mengikuti UKM , dari muali tari, teater, pecinta alam, 3serangkai dll, pilihankupun jatuh pada UKM sepakbola ya setidaknya itu hobyku sejak kecil. Dan untungnya di penghujung ospek ada hiburan band yang lumayan terkenal JIKUSTIK BAND, yaa mau dikata apa inilah ospek mau gak mau harus di jalani, setidaknya bisa bergoyang bareng jikustikband bareng mba dan kakak senior hahah.
OSPEK??? santai aja kalee....
Hmm, yaa ospek masi jadi sesuatu yang tidak di sukai mahasiswa baru tapi tidak ada pilihan lain selain harus menjalani ospek, dari pada kemudian hari jadi masalah. Kadang, mahasiswa baru “termasuk saya” beranggapan seperti itu karna tidak mendapat informasi yang benar mengenai ospek. Sehingga melebelkan ospek sebagai sesuatu yang menyeramkan dan sebagai ajang balas dendam. Tapi tergantung pilihan masing-masing broo.
Bagi saya sekarang jawabannya adalah tidak!! tidak ada pilihan lain selain mengikuti ospek. Coba saja paradikmanya dibalik. Kalau ospekkan biasaya senior yang ngerjain junior, sekali-kali deh junior yang ngerjain senior, bikin seniornya pegel dan kapok jadi panitia ospek hahaha.
Anggapan saya ospek sebagai ajang “memamerkan” potensi diri, ajang uji nyali, mengukur kekuatan mental, ajang bersosialisasi dengan mahasiswa baru ataupun senior, uji kecerdasan, membangun kebersamaan dengan sesama mahasiswa baru, adu wawasan juga boleh (umur boleh tua senior, tapi wawasan harus banyakan junior dong). Itu pelajaran berharga yang bisa saya ambil dari MISTERI OSPEK !!