Mohon tunggu...
Zulfikar Umar
Zulfikar Umar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dokter Pelajar

Manusia pembelajar, membaca setiap waktu, menulis di paruh waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dalam Upaya Mengatasi Kesenjangan dan Kemiskinan

29 September 2021   12:22 Diperbarui: 29 September 2021   14:13 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia modern dibangun dari berbagai tawaran narasi-narasi besar untuk menjawab persoalan umat manusia. Dalam dialog dan debat yang terus berlangsung hingga kini, terdapat pelbagai mazhab pemikiran yang mendominasi arus utama pemikiran umat manusia, yaitu pertama, kapitalisme beserta berbagai variannya, yang mendorong terutama penghormatan individu serta menjunjung tinggi kebebasan pasar. Kedua, Sosialisme yang lahir sebagai kritik atas individualitas dan keserakahan pasar. 

Terakhir, tidak ketinggalan juga agama-agama, yang sebelumnya terhimpit dalam sudut gelap kemajuan, kini mencoba memberikan tawaran yang diklaim berasal dari nilai-nilai sakral keagamaan. 

Namun semua itu seakan tidak berdaya menjawab tantangan kemanusiaan yang kian hari semakin cepat berubah, tidak terprediksi, dan serba bertolak belakang. 

Pada saat yang sama, kita menemukan gejala populisme yang menyeruak, mengentalnya identitas kelompok, desingan perang yang terus terjadi, penyakit-penyakit baru yang mengancam kelangsungan hidup, hingga kemiskinan dan kelaparan yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.

Kesenjangan di Indonesia

Di Indonesia sendiri, politik identitas yang mencemaskan, mentalitas koruptif, praktek keagamaan yang gemar menggaungkan perbedaan, menghiasi perilaku dan percakapan di berbagai media sosial. 

Jika kita cermati lebih dalam, semua ini terjadi dikarenakan narasi-narasi besar yang mewarnai pemikiran umat manusia masih melihat selain dirinya, atau ada pertentangan dalam setiap kenyataan yang dialami. Inilah yang melahirkan ketimpangan dalam setiap segi kehidupan.

Kesenjangan antar peradaban merupakan akumulasi dari partikel-partikel kesenjangan kebudayaan secara internal, dan kesenjangan kebudayaan secara eksternal, atau dengan kata lain, kegagalan membangun dialog antar peradaban. 

Implikasi dari kesenjangan multidimensional tersebut akan membawa umat manusia menuju krisis peradaban, yang gejalanya sudah kita derita belakangan ini. Keangkuhan peradaban hanya akan menghasilkan kesenjangan dan krisis global, sebelum menentukan obatnya, kita harus mengidentifikasi gejalanya.

Islam dalam Upaya mengatasi Kesenjangan

Kesenjangan merupakan sebuah masalah, adalah suatu berita buruk. Namun berita baiknya adalah, setiap penyelesaian masalah menjadi proses pendewasaan peradaban kemanusiaan kita, termasuk bagi umat Islam, begitupun muslim di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun