Mohon tunggu...
Zulfikar Muhammad Nugroho
Zulfikar Muhammad Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Teacher | Musician | Composer

Pemuda muslim pecinta musik dan sastra yang suka singgah dan menggali hikmah dari setiap kisah persinggahannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Renungan | Zulfikar Muhammad Nugroho

24 Mei 2023   16:36 Diperbarui: 24 Mei 2023   16:39 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahkah kita bercermin hari ini?
Elok-kan wajah manis di depan namun berwajah garang di belakang?
Buah manis mungkin lebih laris?
Untaian peristiwa tidakkah membuat kita sadar tentang arti kebenaran?
Apa yang telah kita tuliskan kemarin, sudahkah kita telaah kembali hari ini?
Hati-hati dengan cerita fiksi yang kita cipta, barangkali ia alasan masuknya kita ke neraka.

Raibnya kejujuran mengejawantahkan siapa diri kita
Empati, simpati jadi senjata, tapi nyatanya hanya dalih belaka untuk membuka kitab rahasia
Nurani kita dimana?
Untuk sebuah eksistensi, kita tanggalkan nilai kemanusian yang hakiki
Nanti saat tiba waktunya, dusta menusuk diri, fitnah mencabik hati, ghibah memecah kepala ini, itukah yang kita mau?
Gonggongan anjing tirani lebih baik dari celotehan manusia durjana
Aib diri saja masih tertutup kasih-Nya
Namun kita tidak kunjung sadar jua, mengapa?

Sangatta, 24 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun