Belakangan viral dan ramai di jagat media sosial tentang sebuah restoran unik yang memberikan pengalaman tidak biasa bagi pelanggannya. Karen's Diner, sebuah restoran yang menyuguhkan pengalaman makan yang tidak menyenangkan, kok bisa?
Restoran yang pertama kali hadir di Australia ini mendadak viral dan muncul di beberapa negara lainnya. Salah satunya di Jakarta, Indonesia yang berkolaborasi bersama restoran burger lokal.
Saya rasa ini salah satu 'kelatahan' pengusaha Indonesia. Ketika ada satu hal yang viral, langsung 'gercep' ngikutin semuanya. Seolah-olah kita berada di belahan bumi yang sama.
Namun, baru beberapa hari buka restoran ini menuai kritik dan hujatan. Baik oleh publik figur, influencer, hingga orang biasa.
Mengusung tema pengalaman bersantap yang tidak menyenangkan, sepertinya tidak cocok untuk kultur yang dimiliki oleh sebagian besar orang Indonesia.
Selain itu, beberapa kontroversi mulai mencuat di media sosial terkait restoran yang ada di kawasan Panglima Polim tersebut.
Mulai dari etika yang tidak sesuai dengan kebudayaan di Indonesia, ribut dengan influencer, dibanding-bandingkan dengan penjual judes lain, hingga dianggap gagal mengadaptasi restoran asalnya.
Netizen menganggap, konsep Karen's Diner yang ada di Jakarta dirasa kurang matang. Cara marah-marah yang dilakukan pelayan Karen's Diner dinilai cringe atau terkesan aneh dan terlalu dibuat-buat. Mungkin saja dari perbedaan bahasa dan cara pelayanannya.
Terlepas dari itu semua dan konsep asal restoran ini, saya rasa kurang elok ketika kita mengadaptasi sesuatu hal yang berseberangan dengan kultur yang kita miliki.
Budaya masyarakat Asia yang terkenal dengan keramahan dan kesabaran akan terdegradasi karena munculnya hal-hal seperti ini.