Mohon tunggu...
Zulfida Rahma Cahyani
Zulfida Rahma Cahyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis untuk publikasi KKN pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Terjang Pandemi Demi Masyarakat! Ini yang Telah Dilakukan

4 Agustus 2021   13:43 Diperbarui: 4 Agustus 2021   13:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sukorejo,3/8)Mahasiswa merupakan bagian dari perguruan tinggi dengan berbagai harapan dari masyarakat sehingga dengan dasar Tri Dharma perguruan tinggi pengabdian kepada masyarakat dan melalui KKN dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) memberikan jalan kepada mahasiswa untuk berkontribusi langsung di tengah masyarakat. Berbagai program dan kegiatan yang didasarkan pada permasalahan di masyarakat disusun oleh mahasiswa dengan harapan dapat membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan yang ada. Walaupun dilakukan ditengah masa pandemi Covid-19 ini, kegiatan harus tetap berjalan dengan berbagai macam penyesuaian untuk mengedepankan keamanan dan kesehatan.

Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu edukasi kepada masyarakat berdasarkan permasalahan berbasis SDG's pada sector kesehatan. Berfokus pada penyakit tidak menular diabetes melitus dengan alasan hasil wawancara pada beberapa tokoh masyarakat,pengetahuan masyarakat RW 08 Kelurahan Sukorejo Kota Semarang terkait diabetes melitus dinilai kurang. Diabetes tidak dapat dikatakan hal yang sepele karena dapat menimbulkan permasalahan kesehatan lain bahkan hingga amputasi sehingga harus diwaspadai. Kegiatan dilakukan melalui grup kader RW 08 pada aplikasi whatsapp dan melakukan penyebaran leaflet yang telah dicetak dengan melibatkan ketua RT untuk membantu memberikan leaflet kepada warga agar kontak antara warga dan mahasiswa KKN dapat dikurangi mengingat kondisi pandemi dan PPKM, pelaksanaan kegiatan penyebaran leaflet dengan bantuan ketua RT merupakan salah satu upaya untuk aktif melibatkan masyarakat dalam program. Materi pada leaflet disesuaikan agar dapat digunakan oleh seluruh masyarakat mulai dari remaja hingga lansia.

Bahasa-bahasa dalam leaflet juga telah disesuaikan agar mudah dipahami oleh masyarakat misalkan diabetes diberi keterangan tambahan kencing manis. Jika dalam pelaksanaan terdapat pertanyaan dari warga akan ditampung terlebih dahulu oleh ketua RT dan akan disampaikan kepada mahasiswa agar dapat dijawab sesuai dengan ilmu dan sudut pandang Kesehatan dengan didasari oleh sumber yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Mahasiswa juga melakukan monitoring kepada masing-masing ketua RT terkait keberjalanan penyebaran leaflet agar Ketika ditemui kendala dapat segera dicari solusinya dan diselesaikan. Diharapkan pendidikan kesehatan yang yang diberikan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk selalu hidup sehat dan dapat melaksanakan upaya-upaya pencegahan penyakit tidak menular.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan kedua yang dilakukan yaitu pengecekan gula darah kepada Ketua RT,Ketua RW dan warga dalam jumlah yang sangat sedikit berdasarkan rekomendasi ketua RT dan RW mengingat kondisi pandemic dan mengutamakan keamanan. Mahasiswa menggunakan alat perlindungan diri berupa gown,masker dan sarung tangan karena harus kontak dengan warga secara langsung dengan ancaman bahaya infeksius sehingga proteksi harus dipersiapkan. Teknis kegiatan yaitu dengan menghubungi ketua RT dan RW untuk menjelskan rencana kegiatan dan mencari kesepakatan waktu. Ditawarkan pula sedikit kuota pengecekan pada grup kader RW namun hanya satu respon yang diberikan. Namun program tetap terlaksana kepada ketua RT dan RW. Setelah dilakukan pengecekan gula darah, dilaksanakan skrining kaki bagi yang memiliki kadar gula darah tinggi. Skrining kaki ini digunakan untuk mendeteksi neuropati pada kaki penderita diabetes untuk pencegahan luka dan amputasi. Warga terutama sasaran yaitu ketua RT dan RW memberikan respon yang sangat baik. Dalam moment ini juga menjadi media untuk lebih menjelaskan tentang materi pada program edukasi diabetes melitus secara langsung.

Kegiatan kedua ini terfokus pada kejadian pasca vaksin Covid-19. Kejadian pasca vaksin merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Sebenarnya demam dan pegal-pegal yang dialami oleh masyarakat RW 08 Sukorejo adalah hal yang normal terjadi, namun karena kurangnya pengetahuan menyebabkan masyarakat menjadi trauma. Dengan adanya edukasi KIPI tentang apa sebenarnya KIPI itu dan apa yang harus dilakukan masyarakat ketika KIPI muncul, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir divaksin.

Program ini juga dikolaborasikan dengan program mahasiswa lain terkait edukasi vaksin secara umum. Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan edukasi yang sampai kepada masyarakat lebih lengkap dan membuat masyarakat memahami vaksin dan segala hal sebelum hingga sesudah vaksin secara lengkap. Beberapa warga yang masih enggan untuk divaksin adalah warga yang memang alot untuk dipaksa dan memiliki keyakinan tersendiri terhadap vaksin sehingga tidak bisa dipaksa, bukan takut karena kejadian setelah vaksin. Masyarakat lain yang belum vaksin sudah mendaftarkan diri dan sedang menunggu antrian dalam kegiatan vaksin pemerintah dan diharapkan leaflet edukasi KIPI yang dimiliki dapat dijadikan pedoman jika setelah vaksin muncul gejala. Dalam momen pengecekan kesehatan juga sedikit disisipkan edukasi terkait vaksin ini agar ketua RT memahami terlebih dahulu dan nantinya dapat membagikan kepada warganya, tentunya ketua RT merespon dengan baik dan sangat menerima.

KKN dilaksanakan di lingkungan Kelurahan Sukorejo sehingga mahasiswa juga ikut andil dalam beberapa kegiatan di keluarahan misalkan pembagian sembako,membagikan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan,mengikuti program vaksinasi dan melakukan penyemprotan lingkungan. Kegiatan dilakukan atas dasar rekomendasi dari pengurus di kelurahan dan dirasa bermanfaat serta dapat membantu meringankan beban kerja pengurus kelurahan. Seluruh kegiatan KKN yang dilakukan ditengah pandemi sangat memperhatikan protocol kesehatan dan dilakukan secepat,sesingkat dan seminimal mungkin. Dengan keterbatasan yang ada diharapkan kegiatan yang dilakukan tetap dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Penulis : Zulfida Rahma Cahyani

Dosen Pembimbing : Rosa Amalia,S.Pi.,M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun