Jikalau belum handal dalam mengatur waktu, jangan sekali-kali gandengkan perkuliahan dengan organisasi/sejenisnya. Karena hal itu bisa menjadi senjata penghancur bagi perkuliahan Anda.Â
Banyak kasus mahasiswa molor kuliah, salah satu penyebabnya karena mereka lupa tujuan awal sehingga berbelok ke arah lain. Mementingkan organisasi/sejenisnya dibandingkan perkuliahan, hingga acuh dengan tujuan utama. Ingin menjadi mahasiswa-organisatoris serta handal dalam perkuliahan? Salah satu kuncinya pandai mengatur waktu dan menentukan sikap.
Keempat, memiliki kesungguhan untuk kuliah. Bangku perkuliahan, tidaklah sama dengan bangku sekolahan. Di sekolah, para pendidik selalu memantau dan mengatur Anda (hampir) dalam segala hal. Terlambat, rambut gondrong, baju keluar, merokok, ataupun pelanggaran lainnya, memungkinkan Anda akan berurusan dengan guru yang menangani masalah kedisiplinan di sekolah.Â
Namun, di kampus hal yang demikian tak ganti masalah. Terlambat atau tidak masuk sekalipun, tidak masalah bagi (sebagian) dosen. Yang jelas Anda lah yang akan memperhatikan diri sendiri. Jadi, dengan memiliki keinginan sungguh untuk kuliah, memungkinkan Anda untuk mengikuti perkuliahan dengan baik serta sesuai jalur.
Yang kelima, aktif. Dalam perkuliahan, mahasiswa sangat dituntut aktif dalam segala hal. Sebagai contoh dalam hal informasi. Tak seperti di bangku sekolah, yang mana guru akan berkoar-koar untuk menyampaikan informasi demi informasi agar informasi tersebut sampai kepada siswa. Di bangku perkuliahan, dosen tidak akan berkoar-koar dalam hal itu. Jadi, mahasiswa dituntut untuk aktif dalam mencari dan mencari informasi secara mandiri.
Selanjutnya, pandai mencari teman. Dalam hal ini, penulis bukan menyarankan untuk memilih-milih teman. Silahkan berteman dengan siapa saja, namun bijaklah dalam menentukan sikap terhadap mereka. Karena sikap dan tabiat yang mereka miliki tentunya berbeda-beda. Jadi, perhatikan dan analisalah terlebih dahulu karakter yang mereka miliki. Jangan sampai Anda menjadi bahan permainan ataupun sebagai tempat untuk melancarkan aksi bagi mereka. Ingat dan renungkan!Â
Dalam sebuah hadits dikatakan, "Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Yang terakhir, pandai menentukan sikap terhadap dosen. Tak jarang orang yang pintar memperoleh nilai "jelek" dalam perkuliahan. "Mengapa demikian, kok bisa?" Salah satu penyebabnya karena kurang tepat dalam menentukan sikap kepada dosen. Bertindak kurang ajar atau melakukan hal-hal yang tidak disenangi dosen, memungkinkan untuk mahasiswa memperoleh nilai "jelek" meski pintar sekali pun. Meski nilai bukanlah patokan utama, tapi hal itu merupakan sesuatu yang urgen, yang mana akan berpengaruh terhadap kelulusan mahasiswa kedepannya.Â
Maka, jangan sekali-kali membuat dosen sakit hati atau memiliki pandangan kurang baik kepada Anda, karena hal itu bisa menjadi mesin pembunuh. Kelulusan dalam mata kuliah akan terancam jikalau dosen sudah tidak senang terhadap Anda selaku mahasiswanya. Jadi, ikuti dan iyakan apa yang dosen katakan selagi berada di jalur yang tepat.
Itulah beberapa poin yang dapat penulis paparkan pada artikel ini, maka persiapkan diri Anda agar menjadi mahasiswa yang handal. Semoga bermanfaat. Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H