Mohon tunggu...
Zulfaa Safinatun
Zulfaa Safinatun Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Maa Fii Qalbi Ghairullah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tetesan Harapan dari Tanah Palestina

31 Desember 2023   21:02 Diperbarui: 31 Desember 2023   22:10 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tersembunyi di balik berita utama, Palestina merahasiakan cerita-cerita heroik, kebangkitan kekuatan, dan keindahan yang tak tergoyahkan di tengah konflik yang tak berkesudahan. Saksikan bagaimana tanah ini menitikkan harapan dari setiap tetesnya, merayakan keberanian, ketahanan, dan persatuan yang menginspirasi. Palestina bukan sekadar perbincangan konflik, tetapi panggung kehidupan yang menawarkan gambaran luar biasa tentang kegigihan manusia di bawah tekanan yang luar biasa.

Kini, Gaza tengah mengalami genosida yang dikenal sebagai pembersihan etnis. Pasukan zionis telah kembali menumpahkan darah di bumi Palestina. Dilansir detiknews, Minggu (31/12/2023) Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa serangan militer Zionis Yahudi telah menewaskan sedikitnya 21.672 jiwa, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejauh ini merupakan jumlah korban tewas terbesar dari setiap operasi Zionis Yahudi.

Kondisi kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza juga sangat memprihatinkan. Sebab, Zionis Yahudi telah memblokade habis wilayah tersebut. Stok kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, obat-obatan, termasuk listrik dan air, diberhentikan. Gaza bak penjara terbuka terbesar di dunia. Mengerikan!

Apa yang terjadi di Jalur Gaza?

Jalur Gaza adalah wilayah sepanjang 41 kilometer dan lebar 10 kilometer yang terletak di antara Yahudi, Mesir, dan Laut Mediterania. Sekitar 2,3 juta Muslim Palestina tinggal di wilayah tersebut, menjadikannya salah satu wilayah terpadat di dunia. Namun Jalur Gaza memiliki sejarah panjang jauh sebelum terjadinya kerusuhan antara Yahudi dan Palestina. Wilayah ini telah dikepung dan diduduki berkali-kali oleh berbagai kekuatan selama 4.000 tahun. Dimulai dari Mesir kuno beberapa ratus tahun yang lalu sebelum Masehi, Gaza telah diperintah, dihancurkan, dan dihuni kembali oleh berbagai dinasti, kerajaan, dan masyarakat hingga jatuh ke tangan Kekhilafahan Utsmaniyah pada abad ke-16.

Gaza adalah bagian dari Kesultanan Ottoman hingga tahun 1917. Kawasan tersebut kemudian dikuasai Inggris hingga bulan Mei tahun 1948. Resolusi PBB 181 mengacu pada pembagian Palestina antara Zionis Yahudi dan Muslim, sehingga menciptakan entitas Zionis Yahudi.

Intifada (perlawanan) Palestina pertama terhadap Zionis Yahudi terjadi di Gaza pada tahun 1987, tahun yang sama ketika organisasi Islam Hamas didirikan. Hamas sejak itu bersumpah untuk menghancurkan Zionis Yahudi dan mendirikan negara Islam.

Mesir dan Zionis Yahudi memberlakukan blokade terhadap Gaza, yang mencakup perjalanan darat, laut, dan udara. Listrik, air, makanan, obat-obatan, dan pasokan kemanusiaan dilarang memasuki Jalur Gaza. Betapa menyedihkan kehidupan di Gaza.

Malam yang gelap tanpa cahaya yang menghiasi hari-hari di Gaza. Darah masih berceceran. Mayat berserakan. Reruntuhan bangunan berantakan. Tidak adanya tawa bahagia membuat tak seorang pun yang yakin apakah mereka bisa membuka mata esok hari.

Hidup hanya sebatas bisa bersiteguh mempertahankan kelangsungan hidup, tak berharap terlalu banyak. KeBEBASan yang diperjuangkan tak kunjung datang. Sampai kapan semua ini terus berlanjut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun