Mohon tunggu...
Zulfar Rr.
Zulfar Rr. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pernah jadi blogger dan masih mengaku sebagai blogger. Jarang menulis kecuali jawaban ujian, banyak baca tetapi hanya sepatah dua patah kata blog pribadi saya http://farrachman.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Proyek Jalan Instan

18 Februari 2011   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si Jon, begitu teman-temannya memanggil dirinya. Remaja tanggung yang masih duduk di bangku SMA. Tiap hari ia berangkat sekolah jalan kaki. Rumahnya hanya berjarak 1,5 Km dengan sekolah. Jalan untuk menuju sekolah pun tak sulit. Dari rumahnya ke sekolah hanya ada satu jalan dengan beberapa belokan. Berjalan lurus agak jauh lalu belok ke kanan, berjalan sebentar belok ke kiri. Jalan lagi lalu ke kiri lagi dan sampai. Begitu tiap berangkat pagi.
Hari itu pun masih demikian. Berangkat dengan rule lurus, belok kanan, lurus, belok kiri, lurus, belok kiri, sampai. Pulang dengan rule sebaliknya.
Suatu hari saat ia berangkat sekolah lebih awal. Di belokan pertama Si Jon berhenti. Si Jon rupanya sedang berpikir. Eh bukan berpikir, tapi bingung. "Lho kok jalannya nambah! Seharusnya cuma satu jalan ke kanan. Pagi ini kok jalannya jadi ke kanan dan ke kiri. Padahal kemarin masih satu." Ternyata jalan yang biasa dilalui Si Jon bercabang dibelokan pertama. Si Jon bertanya-tanya, cepet bener ini jalan dibikin. Hanya semalam! Kayak cerita Candi Prambanan saja. Bedanya dalam semalam yang ini bisa selesai.
Pikir Si Jon, siapa ya Kontraktornya? Kerja mereka cepat sekali. Kalau di ibaratkan, seperti Membuat Jalan Instan. "Biasanya kalau proyek semacam ini memakan waktu lama untuk pembebasan lahannya. Apa jalan baru ini sudah bebas masalah ganti untungnya?", gumam Si Jon. Coba ku lihat, ada rumah yang digusur atau tidak. Wah ada tuh! Tapi mantan penghuninya sudah tidak nampak. Ah, Masak Bodoh. Bodoh ku masak pakai bumbu ilmu di sekolah supaya jadi Pintar. Jalanku tetap ke kanan. Menuju dapur ilmu.
Doa Si Jon, "Semoga jalan baru ini tidak meninggalkan banyak masalah".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun