Lama sekali. Cukup lama saya hilang dari Kompasiana. Padahal tergolong Kompasianer baru yang sedang belajar menulis. Terakhir kali menerbitkan tulisan di Kompasiana saat mudik bulan Juni lalu. Sedikit mengingat. Kala itu dalam kereta api saya mencoba menggambarkan suasana yang saya lihat di dalam kereta. Itu tulisan terakhir. Setelah itu hilang.
Entah kenapa sejak itu saya susah untuk menuangkan uneg-uneg. Sulit meluangkan waktu untuk memainkan jempol-jempolku menyusun kalimat bermakna. Sok sibuk banget sih loe! Seperti pejabat negara saja. Oke, oke. Saya bukan pejabat negara, juga bukan orang yang sibuk menghitung hartanya. Kemarin pindah haluan sebentar. Mengisi konten si blog ponsel sederhana saya.
Sekarang saya kembali. Kusempatkan sedikit sisa waktuku untuk menengok dashboard Kompasiana. Tapi tidak janji kalau bakal melahirkan tulisan-tulisan baru. Kembali ke tujuan awal saya gabung disini. Awalnya karena tertarik dengan tulisan-tulisan kompasianer yang super menarik. Kemudian ingin ikut berpartisipasi menulis juga. Saat itu ada beberapa ide yang muncul begitu saja. Jadi mudah saja merangkai kata demi kata. Rupanya tidak selamanya ide itu datang. Saat tak ada ide bagus, meski dipaksakan tetap saja tidak bisa.
Satu pertanyaan. Apakah jadi Kompasianer harus jadi penulis juga? Wajibkah hukumnya menulis disini. Saya rasa tidak juga. Mengapa juga wajib. Disini bisa dibilang kita itu berkomunitas. Berbagi info, ide, cerita inspiratif dll. Tidak harus membuat tulisan. Kalau tidak punya cerita untuk ditulis ya menyimak saja. Lalu menyapa penulisnya dengan komentar atau shout. Menyimak karya tulis mereka yang memang ahlinya.
Ya ya ya. Daripada tidak aktif sama sekali lebih baik jadi pembaca aktif. Kalau sudah ada ide dan hasrat nulis maka menulislah saya.
Salam Kompasianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H