Pada hari Kamis, 5 Oktober 2023, dilakukan obsrvasi serta wawancara kepada Wali Kelas I,II,IV & V SD N Kepatihan, Purworejo. Tujuan dilakukannya observasi dan wawancara yaitu untuk mendapatkan informasi secara langsung dan mengamati situasi serta kondisi dalam kegiatan belajar mengajar. SD N Kepatihan sudah  menggunakan kurikulum merdeka, di mana kelas I dan II tidak terdapat mata pelajaran IPA, hanya muatan IPA saja, sedangkan kelas IV dan V sudah terdapat mata pelajaran IPA.
Wawancara yang dilakukan dengan wali kelas 1 SD N Kepatihan menjelaskan bahwa pada kelas 1 tidak terdapat mata pelajaran IPA, akan tetapi terdapat berbagai mata pelajaran yang bermuatan materi IPA contohnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Selain wawancara, juga dilakukan observasi pada pembelajaran di kelas 1. Berdasarkan observasi yang dilakukan, pembelajaran di kelas 1 berjalan dengan baik dan kondusif. Saat pembelajaran berlangsung, siswa sangat bersemangat dan mengikuti pembelajaran dengan antusias.
Guru melaksanakan pembelajaran dengan runtut dan bertahap sehingga siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif. Di samping itu, guru menjelaskan pembelajaran dengan tutur kata baik dan sabar sehingga siswa tidak segan untuk bertanya terutama saat siswa belum memahami materi maupun petunjuk yang diberikan oleh guru. Seperti sewajarnya, siswa kelas 1 SD merupakan siswa yang berada pada fase peralihan dari TK yang tak jarang siswa masih suka bermain sendiri saat pembelajaran berlangsung. Hal ini tentu mengganggu konsentrasi siswa saat pembelajaran, di sinilah guru melakukan berbagai ice breaking untuk membuat siswa fokus kembali pada pembelajaran.
Dalam pembelajaran di kelas 1, guru dituntut untuk kreatif dalam melakukan pembelajaran. Guru harus mampu mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran dengan menyesuaikan kondisi dan karakteristik siswa. Hal ini supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga pembelajaran dapat berdampak dan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Proses pembelajaran muatan IPA pada kelas II SD N Kepatihan berlangsung kondusif. Guru menerapkan metode tanya jawab dan model inquiry pada Proses Pembelajaran. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan memperhatikan alokasi waktu yang ditentukan.
Pada saat penyampaian materi, Guru menyampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa dan juga pembawaan dengan penuh semangat dan lantang, sehingga siswa tidak merasa bosan dan antusias dalam pembelajaran. Di sela-sela pembelajaran, guru tidak lupa menyelipkan ice breaking sehingga siswa tidak merasa bosan saat pembelajaran sedang berlangsung.Terkait keterlibatan siswa, guru dapat menguasai kelas dengan baik, terbuka terhadap respon siswa serta dapat melibatkan siswa dalam pemanfaatan media  dengan baik dan tertib, sehingga menimbulkan timbal balik yang positif.
Proses pembelajaran pada saat observasi di kelas 4 SD Negeri Kepatihan berlangsung dengan cukup baik. Guru menyampaikan pembelajaran dengan runtut, penuh semangat dan pembawaan yang baik. Guru menggunakan media buku cetak dalam pembelajaran saat itu, di mana siswa diajak untuk literasi pagi sebelum pembelajaran lalu ketika inti pembelajaran berjalan interaktif karena guru melakukan tanya jawab dan siswa juga memberikan respon yang baik pula. Adapun menurut Bu Ari wali kelas 4, mengenai penggunaa media pembelajaran IPA di kelas tersebut lebih pada pemberian contoh suatu hal maupun benda nyata di lingkungan sekitar.
Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan salam, doa da ice breking. Pada pembelajaran Guru menyampaikan materi dengan jelas dan beruntun. Mengaitkan materi dengan lingkungan sekitar dan Mengaplikasikan benda yang ada di kelas untuk menjelaskan materi. Pada kelas 5 SDN Kepatihan metode pembelajaran yang sering digunakan yaitu Metode diskusi pada pembelajaran MTK dan IPAS. Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada siswa kelas 5 cenderung aktif belajar pada saat kelompok, siswa aktif berdiskusi sehingga pembelajaran fokus pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan sesuai kebutuhan yang diperlukan siswa seperti penggunaan alat peraga untuk memudahkan siswa memahami materi yag disampaikan.
Pada kelas  terdapat papan data kelas, papan panjang, hiasan papantulis, papan absensi, rak buku, pot bunga hasil karya siswa. Terdapat pojok baca yang luas dialasi dengan karpet, pojok baca dihiasi dengan bunga dari plastik, pohon untuk menaruh buku bacaan, botol bekas yang dicat. Adanya pojok baca dalam kelas, minat baca siswa meningkat, siswa lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik.
Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tersebut 75% terlaksana dengan baik, mungkin jika kedepannya terdapat perbaikan dari segi sarana dan prasarana dan hal lain yang mendukung pembelajaran seperti alat peraga maka pembelajaran disekolah SDN Kepatihan akan jauh lebih baik.