Mohon tunggu...
Zulfan Tito Nugroho
Zulfan Tito Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Tito_Mahasiswa_Universitas_Siber_Asia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan Sistem Teknologi pada Kartu Vaksin Digital, Untuk Syarat Berpergian dan Aktivitas Apakah Efektif?

28 Juli 2021   20:25 Diperbarui: 28 Juli 2021   21:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Baru-baru ini kampanye mengenai "Ayo Vaksin" sedang digencarkan pemerintah untuk menekan penurunan penyebaran Covid-19. Sebagian besar masyarakat Indonesia menjadi kubu yang pro vaksin, sedangkan sebagian lainnya menjadi kontra dikarenakan takut vaksin akan mematikan atau hal-hal lainnya.

Diantara gejolak pro dan kontra masyarakat untuk vaksin atau tidak, kita kembali disuguhi hal yang tidak kalah menariknya dengan pro dan kontra vaksin yaitu penggunaan kartu vaksin sebagai syarat beraktivitas dan berpergian.

Beberapa pengumuman yang telah disampaikan oleh satgas covid dan pemerintah baru-baru ini memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus dan mewajibkan masyarakat untuk menggunakan kartu vaksin minimal dosis pertama sebagai syarat beraktivitas di pasar, berergian keluar kota, dll.

Pertanyaan kembali muncul apakah kartu vaksin yang merupakan print out dari kertas tersebut efektif? Kita masih ingat pada awal PSBB tahun lalu, banyak sekali oknum yang memperjual belikan surat negatif Rapid test, Swab, Pcr. Apakah yakin drama kartu vaksin tidak akan menjadi drama part 2 nantinya? Tentu saja hal tersebut bisa saja terjadi. 

Akan ada oknum yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk memperjual belikan kartu vaksin, agar masyarakat yang kontra/takut di vaksin ini tidak perlu vaksin namun dapat beraktivitas/berpergian.

Tentunya pemerintah juga tidak kalah cerdas dari oknum-oknum, dengan bekal belajar dari tahun lalu pemerintah telah mengantisipasi hal tersebut terjadi. Dengan mengintegrasikan vaksinasi dengan sistem online pada Industry 4.0 & Society 5.0 pemerintah bisa dikatakan telah 1 langkah lebih maju dari tahun lalu.

Sistem Industry 4.0 & Society 5.0 juga telah membantu pendataan menjadi lebih akurat dan real time. Satu hal lagi, tim tenaga medis Indonesia juga telah satu langkah lebih maju karena telah menggunakan teknologi secara baik dan ini tentunya akan mendorong industri pemerintahan lainnya yang masih kurang melek teknologi.

Mengapa sistem ini akan efektif? Tentunya dengan tercatatnya data secara real time masyarakat yang sudah vaksin pada website pedulilindungi.id dan adanya kartu vaksin digital, ini akan meminimalisir oknum untuk memperjual belikan kartu vaksin print out. Sehingga para petugas yang melakukan pengecekan kartu vaksin tidak hanya terpaku pada kartu vaksin print out namun harus mengacu pada kartu vaksin digital yang tersedia di website pedulilindungi.id.

Meski pemberlakuan PPKM masih terus berjalan dengan adanya pelonggaran aktivitas dengan penggunaan kartu vaksin sebagai syarat ini akan menjadi win win solution untuk kesehatan vs perekonomian Indonesia. Apabila pergerakan masih terus terbatas jelas ini akan semakin menjatuhkan roda ekonomi yang sudah jatuh akan semakin jatuh. Namun apabila aktivitas tidak dibatasi tentunya akan membahayakan kesehatan seluruh rakyat Indonesia dan tim medis sudah banyak yang tumbang.

Jadi apakah ini efektif dan menjadi win win solution untuk masyarakat Indonesia? Tentu saja akan efektif dan akan mendorong masyarakat untuk berani vaksin, karena pemerintah pastinya tidak akan berani mengeluarkan vaksin tanpa uji klinis yang jelas. Jadi bagi kalian yang masih takut vaksin bisa menjadi lebih bijak untuk melihat pertimbangan dari sisi ekonomi vs kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun