Bumi Rahayu, 23 Januari—Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung kembali menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kali ini, tim KKN di Desa Bumi Rahayu mengusung program kerja Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) dengan fokus pada ikan lele sebagai contoh. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, memberdayakan masyarakat, serta memperkenalkan teknologi budidaya ikan yang efisien dan mudah diterapkan di lingkungan rumah tangga.
Mengapa Budikdamber?
Budikdamber merupakan sistem budidaya ikan yang praktis dan tidak memerlukan lahan luas. Dengan hanya menggunakan ember berkapasitas 80-100 liter, warga desa dapat membudidayakan ikan lele sekaligus menanam sayuran secara hidroponik di atasnya. Konsep ini sangat cocok untuk daerah dengan lahan terbatas dan sumber daya air yang terbatas.
Menurut Sonhaji selaku penanggung jawab dan koordinator, program kerja ini hadir sebagai solusi alternatif untuk pemenuhan kebutuhan gizi warga desa. Sosialisasi mengenai metode Budikdamber juga meningkatkan pengetahuan serta minat warga desa untuk menerapkan secara langsung metode ini di rumah, karena warga sudah mengetahui keuntungan, bahkan melihat langsung proses pembuatan Budikdamber ini dilaksanakan. Terlebih, potensi perikanan yang ada di Desa Bumi Rahayu ini sangat bisa untuk dikembangkan secara lebih luas dan variatif, jadi adanya program kerja Budikdamber tentu bisa memberikan dampak yang signifikan bagi desa apabila diterapkan secara benar dan merata.
Proses Implementasi
Dalam pelaksanaan program Budikdamber, tim KKN Universitas Lampung mengundang Bapak Ciptaning Weargo Jati selaku dosen dari Jurusan Perikanan dan Kelautan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan langsung kepada warga desa mengenai cara membuat dan merawat sistem Budikdamber. Kegiatan ini melibatkan berbagai sesi, mulai dari pemilihan bahan dan peralatan, pengisian air dengan kadar oksigen yang cukup, hingga pemeliharaan ikan dan tanaman agar tetap sehat.
Warga yang mengikuti program ini juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di dalam ember, seperti penggantian air yang teratur serta pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk alami bagi tanaman. Dalam pelaksanaannya, program ini mendapat respons yang positif dari warga desa.
Harapan ke Depan
Selain meningkatkan ketersediaan sumber protein dari ikan lele, sistem ini juga mendukung keberlanjutan pertanian dengan adanya tanaman hidroponik yang tumbuh di atas ember. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan inspirasi bagi desa lain untuk menerapkan inovasi serupa. Ke depan, tim KKN berharap program Budikdamber ini dapat terus dikembangkan dan menjadi salah satu solusi nyata dalam meningkatkan ketahanan pangan di pedesaan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat, Budikdamber berpotensi menjadi program jangka panjang yang tidak hanya bermanfaat bagi gizi warga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui budidaya ikan dan tanaman hidroponik di tingkat rumah tangga.
Referensi:
MIska Sanda Lembang, e. (2022, November). Pengenalan Budi Daya Ikan dalam Ember untuk Kemandirian Pangan di Kampung Enam, Kota Tarakan. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 8(3), 262-268.
Nasution, I. U. (2024, Juli 23). Budidaya Ikan Lele Dalam Ember Dan Tanaman Hidroponik. Retrieved Februari 02, 2025, from rri.co.id: https://www.rri.co.id/hobi/846675/budidaya-ikan-lele-dalam-ember-dan-tanaman-hidroponik