Mohon tunggu...
zulfaniadrian
zulfaniadrian Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari ketenangan

Hidup dalam dingin Diam dalam gelap Bersahabat dengan bayangan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mari ngobrol santai...

23 Januari 2025   16:21 Diperbarui: 23 Januari 2025   20:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membicarakan hal yang simpel, kita sering menanggapinya dengan spontan, bahkan seringkali kita  meremehkan hal tersebut. Namun, ketika kita memikirkannya secara mendalam, ternyata banyak sekali nilai-nilai yang terkandung dalam sesuatu yang simpel tersebut. 

Pernahkah kalian bahwa ada makhluk yang tidak takut kepada Tuhan?, tidak mungkin... ya mungkin jawaban itu yang secara spontan terlintas di benak kalian. Namun pada kenyataannya, ternyata sangat banyak sekali manusia yang tidak takut kepada Tuhan, bahkan ada yang berani secara terang-terangan menantangnya.

Kalian mungkin seringkali melihat kemaksiatan di sekitar kalian. Maksiat, adalah pekerjaan yang tidak disukai oleh Tuhan. Namun mengapa seseorang bisa bangga terhadap maksiat? Yah miris sekali ketika kita melihat seseorang yang bangga dengan kemaksiatan yang dia lakukan. Meskipun kita sadar, kalau kita sendiri seringkali berbuat maksiat. 

Pernahkah kalian mendengar perkataan yang berbunyi " Ulama adalah seseorang yang takut kepada Tuhannya". Ungkapan itu terdengar sangat sederhana, namun ternyata mengandung makna yang sangat dalam. Ulama merupakan pangkat bagi seseorang yang sudah memiliki keilmuan agama yang tinggi. Namun melihat perkataan di atas, ternyata seorang ulama tidak hanya dinilai dari segi keilmuannya. Ya, melainkan dari amalnya juga. Perkataan itu juga menjelaskan mengapa walaupun seseorang yang memiliki keilmuan yang tinggi, tapi dia masih seringkali melakukan maksiat. Namun hal ini tidak semestinya membuat kita merendahkan, ataupun meremehkan mereka. Dikarenakan mereka masih memiliki ilmu yang berada pada diri mereka. Oleh karena itu kita tetap harus menghormati dan menghargainya. Kita juga harus sadar, jika mereka itu hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan seperti kita.

Banyak sekali perkataan yang terlihat sederhana namun ketika dipikirkan, ternyata memiliki makna yang lebih luas. Oleh karena itu marilah kita memulai untuk melakukan muhasabah diri dan lebih sering untuk tafakur. Karena 2 hal itu akan membuat pemahaman kita menjadi lebih luas lagi. Dengan 2 hal itu juga kita akan lebih mudah untuk berhusnudzhon kepada semua orang.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun