Mohon tunggu...
zulfaniadrian
zulfaniadrian Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari ketenangan

Hidup dalam dingin Diam dalam gelap Bersahabat dengan bayangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"pentingnya ilmu dalam kehidupan"

2 Januari 2025   17:41 Diperbarui: 2 Januari 2025   17:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelajahi pikiran, src. By. Google.com

Ilmu merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Karena dengan ilmu, manusia menjadi lebih mulia. Pernahkah kalian melihat seseorang yang terlihat pemalas, tapi ketika dia diberi pertanyaan, ternyata dia bisa menjawabnya dengan tepat. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hali itu terjadi karena dia belajar lebih keras dibanding yang lain. Walaupun tidak terlihat dipikirannya, dia terus berfikir didalam otaknya. Hal ini membuat dia memahami bahkan memperluas suatu permasalahan yang dia dapat saat mempelajarinya.

Jadi, semisal dalam contoh manusia yang diberi tahu tentang A maka dia bukan hanya tahu tentang A saja. Dia memperluas masalahnya menjadi huruf A, bagaimana bentuknya, bagaimana bunyinya, dan lainnya. Sehingga  dia mempelajari banyak hal melebihi orang lain.

Banyak yang bisa kita pelajari bahkan di jalanan. Mutiara-mutiara selalu bertebaran, jika kalian mengetahui nilainya. Seperti dalam nasihat:

Artinya: "lihatlah apa perkataannya jangan lihat siapa yang berkata".

Nasihat ini memberi tahu kita jika kita tidak boleh pilih-pilih dalam mendapatkan ilmu, karena semua ilmu itu berharga. Namun jika kita ingin mengenal seseorang maka yang kita lakukan adalah sebaliknya. Kita harus melihat siapa dia, bagaimana sikapnya, dan untuk melihat kualitas ilmunya maka kita harus melihat pertanyaannya. Karena pertanyaan menggambarkan hal yang sering dia pikirkan, sedangkan pernyataan masih mungkin untuk mendengar dari orang lain.

Kalian mungkin sering mendengar jika perkataan "adab lebih baik daripada ilmu" namun, benarkah demikian?. Ya sebenarnya pernyataan tersebut memang benar adanya. Namun, banyak orang yang keliru dalam menggunakannya. Pernyataan tadi digunakan bagi orang yang sudah berilmu agar tidak sombong dan merupakan sikap ketawadhuannya. Sementara banyak orang yang menggunakan pernyataan tersebut sebagai sarana untuk menjelekan orang berilmu. Nafsu yang menyelimuti dirinya membuat dia menghukumi dengan pernyataan itu, sedangkan dia tidak tahu bahwa "ilmu didahulukan daripada adab".  Bayangkan saja, kalian akan memilihi seseorang yang masih muda sebagai penceramah, atau seseorang yang sudah tua namun tidak paham agama? Oleh karena itu derajat ilmu masih lebih tinggi dibandingkan umur, namun meski begitu sebagai orang yang berilmu kita harus memuliakan orang yang lebih tua daripada kita.

Sekian ocehan saya hari ini, terimakasih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun