Ayah... Ibu... Maafkanlah aku, jika sikapku sering menyakiti hatimu, maafkanlah aku, yang tidak bisa memenuhi harapanmu.
Ayah... Jerih payah mu terukir dalam ingatanku, berusaha menafkahi keluarga kita, meski kelelahan terus melandamu.
Ibu .. kasih mu begitu tulus, cintamu terus melindungi ku, maafkanlah aku, yang sering merepotkan mu.
Jujur saja.. harapanmu terkadang membebaniku, namun aku tau, engkau hanya ingin yang terbaik bagiku.
Maafkanlah aku, jika sikapku, terkesan acuh tak acuh kepadamu, namun aku tak bermaksud begitu.
Sikapku yang dingin ini, bukan berarti aku membenci, aku hanya ingin dipercaya olehmu, duhai orang tuaku.
Aku pun tertawa didalam hati, dengan wajah yang datar ini, ketika melihat kalian, bercanda... Aku sungguh bahagia.
Jalan hidupku memang penuh duka, badai pun tak jarang menerpa, tapi percayakan saja, pada tekad baja anakmu ini.
Jauh di lubuk hatiku, aku sangat menyayangimu, aku pun ingin mewujudkan kebahagiaanmu.
Aku pun tahu, bagi kalian berdua, melihatku bahagia , merupakan kebahagiaan kalian.