Mohon tunggu...
zulfaniadrian
zulfaniadrian Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari ketenangan

Hidup dalam dingin Diam dalam gelap Bersahabat dengan bayangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pasrah, sebuah sifat yang sering disalah artikan...

24 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   16:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Halo sobatku semuanya.. hari ini kita akan membahas mengenai kata pasrah. Apa arti pasrah? Apa definisi pasrah? Dan apa perbedaan antara pasrah dan menyerah?... Jawabannya akan kalian dapatkan setelah menyimak pembahasan dibawah ini..

  Pasrah, merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan cara menyerahkan, serta menerima hasil atas usaha yang telah kita perbuat. Sedangkan menyerah itu, terjadi pada prosesnya atau tanpa usaha. Jadi, ketika ada seseorang yang mengatakan "ah akumah pasrah aja". Lihatlah dari usahanya. Apa dia sudah  berusaha? Apakah usahanya sudah maksimal?. Karena hal ini menentukan dirinya. Jika dia berkata demikian, namun dia tidak berupaya sedikitpun maka dia bukan seseorang yang pasrah. Melainkan  hanya seseorang yang bersembunyi dibalik kata pasrah.

 Sama halnya seperti kata pasrah dan menyerah. Kara harapan dan angan juga seling disalah artikan. Padahal dari namanya saya yakin kalian pasti sudah mengetahui perbedaannya. Lalu mengapa kekeliruan bisa terjadi? Ya, benar sekali. Jawabannya karena banyak sekali yang membenarkan sifat malasnya dengan ungkapan harapan ataupun pasrah. Padahal seringkali kita mendengar entah dari media sosial ataupun dari kehidupan nyata sebuah pernyataan: " usaha tidak pernah mengkhianati hasil".

 Karena itu., marilah kita ubah pemikiran-pemikiran yang sering disalah gunakan hanya untuk mencari pembenaran semata.

Sekian dari saya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Silahkan kirim tanggapan kalian ataupun saran di komentar ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun