Sejak kehilangan kekasihnya Laila.
Kini tubuh renta itu semakin duka,
Yang dia tahu hanya Sapta Marga
Sembari mengusap-usap Bintang Gerilya.
Entah mengapa aku Tak Bersama Laila,
Mengapa aku masih mereguk tua,
Mengapa Tuhan tak mengantar  aku,
Menutup Mata Bersama Dentuman Mortir itu?
Entah mengapa aku harus tahu,
Entah Mengapa aku tak sudi khianati cintanya.
Tak seperti saat ini, yang kami merdekakan dulu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!