Mohon tunggu...
Zulfan Syah
Zulfan Syah Mohon Tunggu... mahasiswa

nonton sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Cinta Abadi: Siti Hawa dan Nabi Adam, Dari Surga Menuju Bumi

14 Desember 2024   21:09 Diperbarui: 14 Desember 2024   21:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Siti Hawa adalah wanita pertama yang Allah ciptakan untuk menemani Adam a.s. Beliau adalah wanita pertama yang mampu mengemban amanah memberikan keten- traman bagi suaminya. Adam a.s. diberi tempat oleh Allah di surga dan diciptakan bagi- nya Hawa untuk mendampinginya menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada Adam, "Tinggallah engkau dan istri di dalam surga. Makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesuka kamu, Namun janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang yang zalim" (Q.S. Al-Baqarah: 35).

Adalah iblis yang tidak senang dengan hal tersebut mulai menganggu Adam dan Hawa yang hidup di surga. Segala cara dan kata-kata halus digunakan untuk membuat Adam dan Hawa agar memakan buah dari pohon terlarang. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon larangan tersebut. Mereka akhirnya melanggar ketentuan Allah, se- hingga mereka diturunkan ke bumi. Allah berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan". (Q.S. Al-Baqarah: 36).

Mendengar firman Allah tersebut, Adam dan Hawa sadar bahwa mereka telah ter- bujuk rayuan setan. Mereka mendapat dosa besar dan bertobat. Allah menerima tobat mereka dan berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak akan kekhawa- tiran atas mereka dan tidak pula bersedih hati" (Q.S. Al-Baqarah: 38)

Ketika Adam as. dan Hawa dihukum dengan diturunkan ke bumi diceritakan oleh Ibnu Abbas, yakni: Adam, Hawa, Iblis, dan ular. Mereka turun ke bumi di sebuah dae- rah yang diberi nama "Dujjana", yang terletak antara Mekah dan Thaif. Ada juga yang berpendapat Adam turun di Shafa, sementara Hawa di Marwah. Telah disebutkan dari Ibnu Abbas juga bahwa Adam turun di tanah India. Diriwayatkan Ibnu Sa'ad dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, dia mengatakan: Adam diturunkan di India. Sementara Hawa di Jeddah. Kemudian Adam pergi mencari Hawa sehingga dia mendatangi Jam'an (yaitu Muzdalifah atau Al-Masy'ar). Kemudian disusul (izdafalat) oleh Hawa. Oleh karena itu, tempat tersebut disebut Mudzalifah.

Diriwayatkan pula olehThabrani dan Nua'im di dalam kitab Al-Hilyah. Serta Ibnu Asakir dari Abu Hurairah dia bercerita, Rasulullah Saw. bersabda: "Adam turun di India ," Ibnu Asakir menyebutkan ketika Adam turun ke bumi dia turun di India. Di dalam riwayat Thabrani dari Abdullah bin Umar disebutkan, "Ketika Allah menurunkan Adam, Dia menurunkannya di tanah India. Kemudian dia mendatangi Mekah, untuk kemudian pergi menuju Syam (Syria) dan meninggal di sana." (HR Thabrani).

Dari riwayat-riwayat secara global disebutkan bahwa Adam turun ke bumi di India (semenanjung Syrindib, Ceylan) di atas gunung yang bernama Baudza. Di dalam kitab Rihlahnya, Ibnu Bathutah mengatakan: "Sejak sampai di semenanjung ini, tujuanku tidak Jain, kecuali mengunjungi Al-Qadam al-Karimah. Adam datang ketika mereka tengah berada di semenanjung Ceylan."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun