Trend untuk bangun branding profil pribadi sebaik dan serapih mungkin, kini menjadi ajang perbaikan diri mahasiswa yang akan menuju ke dunia pekerjaan. Dunia Pekerjaan memang memerlukan karyawan dengan spesifikasi tinggi dan sempurna untuk masuk pada lini perusahaan mereka. Yang terjadi pada realitas sosial sekarang, banyak mahasiswa berfokus pada sisi branding melalui sosial media, atau laman pencari pekerjaan online atau yang akrab dengan Link.idn. Meluapnya standard sosial media yang mengatakan jika branding sosial media akan mempermudah mahasiswa dalam mencari lowongan pekerjaan menjadi patokan untuk mereka dalam berusaha untuk menjadi individu dengan personal branding yang baik dan keren.
Faktanya, dalam dunia lapangan pekerjaan, apakah branding melalui sosial media akan sepenting itu? Atau kah ini hanya proses perkembangan digitalisasi?
 Teknologi yang semakin pesat memang akan berpengaruh besar dalam memengaruhi lingkungan, pekerjaan, hingga kebiasaan atau habbit. Lowongan pekerjaan, akan mengedepankan dan mencantumkan untuk pendaftar agar mengirimkan Curriculum Vitae mereka, dan tak sedikit dari banyaknya lowongan pekerjaan juga meminta untuk menyertakan akun sosial media pendaftar untuk di crosscheck lebih dalam bagaimana pendaftar membawa dirinya dalam branding sosial media yang mereka miliki. Fokus mahasiswa dalam memfokuskan diri mereka untuk menguatkan sosial branding terkadang membuat mereka lupa, jika pengalaman lapangan akan berguna juga dalam pekerjaan yang akan mereka tempuh mendatang. Berfokus pada satu belah sisi yang di perbincangkan akan menjadi hot news dan akan terus semakin naik sehingga itu yang akan menjadi fokus sebagian besar orang karena sangat hangat dan memang penting untuk di lakukan.
Sebagai seorang mahasiswa yang baru akan mendaftar pada lini pekerjaan yang baru, apakah sebaiknya kita lebih fokus untuk menggali potensi diri, dan menampilkannya pada realita di lapangan, agar pembuka lowongan pekerjaan mampu melihat kinerja kita. Terlebih, pada lingkungan pekerjaan, akan mengedepankan beberapa aspek kerja seperti SOP, Sanksi, Kontrak dan berbagai perjanjian dua belah pihak yang akan disetujui dan di implementasikan. Profesionalisme akan di nilai ketika pekerja mampu memenuhi segala persyaratan baik larangan maupun perintah yang di berlakukan dalam suatu perusahaan. Sayangnya, mahasiswa akan fokus pada satu sisi saja dan melupakan satu sisi yang tak kalah pentingnya.
Lalu, apakah branding melalui sosial media kini diperlukan?
      Tentu perlu, pemilik perusahaan akan senang melihat pendaftar mereka aktif dan kreatif namun juga di bekali dengan skill yang mumpuni sesuai bidang yang mereka tempuh. Aspek keterampilan hardskill maupun softskill akan menjadi point penting dalam proses penerimaan karyawan. Jika anda merasa, personal branding yang anda miliki sudah bagus dan sesuai dengan apa yang perusahaan secara luas inginkan, maka jangan lupakan point yang kedua, yakni pengimplementasian skill yang anda miliki, maupun perbanyak pengalaman baik dalam dunia kerja, organisasi, interaksi, dan lain sebagainya.
      Branding personal harus berimbang dengan sikap professional yang karyawan miliki. Banyak dari mahasiswa sebagai pekerja baru akan merasa pekerjaan yang mereka lakui terasa berat, ini mungkin terjadi karena mereka fokus pada satu aspek saja yakni memperbaiki branding personal dan menghiraukan penguasaan skill. Hal ini yang akhirnya akan menjadi stigma negative bagi mahasiswa pendaftar baru, yang akan di anggap sebagai modal pansos (panjat sosial) melalui laman akun pribadi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus, yang sebenarnya mereka tidak sesuai dengan kapabilitas yang perusahaan sedang cari.
      Sebagai mahasiswa yang akan mendaftar lowongan pekerjaan, pastikan anda memenuhi kedua aspek dengan berimbang. Membiarkan unggul di salah satu aspek juga bukan merupakan pilihan yang tepat. Fokus dalam dua aspek sekaligus dan mampu menjalankannya selaras sesuai dengan bidang yang ditempuh akan menjadi baik untuk meningkatkan kualitas diri kita di pihak perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H