Sejak dilaksanakannya kurikulum 2013, mata pelajaran lintas minat menjadi pilihan bagi peserta didik untuk masing-masing jurusan yang mereka tekuni. Peserta didik di jurusan ilmu sosial mengambil lintas minat ilmu alam seperti fisika, kimia atau biologi.Â
Demikian sebaliknya , peserta didik jurusan ilmu alam mengambil pelajaran lintas minat sosiologi, ekonomi atau geografi. Penjurusan sudah langsung di kelas X setelah sebelumnya diadakan tes penempatan.Â
Tetapi terkadang saya berpikir, pentingkah mata pelajaran lintas minat? Sementara penjurusan sesuai minat sudah sejak kelas X. Di kurikulum sebelumnya penjurusan di kelas XI, sehingga peserta didik terlebih dahulu betul-betul menjalani satu tahun mempersiapkan diri untuk fokus menghadapi tantangan pelajaran sesuai keinginannya. Biarlah peserta didik merasakan dulu semua mata pelajaran di kelas X , tentunya sesuai jumlah jam pelajaran yang diatur.Â
Tak ada salahnya memakai pepatah, tak kenal maka tak sayang. Jika sekarang ada pelajaran lintas minat, yang sering kedengaran menyebrang setelah kuliah itu adalah peserta didik jurusan ilmu alam  mengambil jurusan akuntansi, ekonomi dan sebagainya. Sementara jurusan ilmu sosial jarang terdengar bahkan barangkali tidak ada yang mengambil kedokteran atau farmasi misalnya misalnya. Kecuali mungkin ada juga kejadian.
Alangkah baiknya supaya ilmu yang diperoleh lebih fokus sejak di bangku SMA, pelajaran lintas minat dikaji ulang juga. Fokuskan di mata pelajaran wajib dan jurusan sesuai kurikulum-kurikulum sebelumnya.Â
Seperti hal terbaru yang akan dilaksanakan, setelah mata pelajaran TIK ditiadakan , kini  akan diadakan kembali dalam bentuk mata pelajaran Informatika. Itu bukti bahwa informatika sangat penting dalam sistem pendidikan yang dijalani di zaman now.
Setelah TIK atau Informatika dikaji ulang, apakah mata pelajaran lintas minat tak akan dijadikan pembahasan? Dan ini hanya sekedar goresan melepas uneg-uneg yang bersemayam di pikiran yang mungkin hanya pikiran kecil tak patut diperhitungkan.
Wallaahu'alam
*
Tampunik, 13 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H