Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maling

27 Maret 2018   20:46 Diperbarui: 27 Maret 2018   20:53 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikan di kolam

Kayu manis di kebun

Jambu di halaman rumah

Gemetar dan tak berkutik

Menyerahkan diri ke maling

Suasana sunyi dimanfaatkannya

Mungkin juga ada yang terpukau

Begitu teganya

Cucuran keringat pemiliknya

Dirampas maling yang tak ada hatinya

Buta etika

Maunya ada tanpa usaha

Tak terpikir orang lain menderita

Mungkin sudah terbiasa

Maling merajalela

Masuk ke desa 

Semua harus waspada

Yang dicurinya tak hanya harta

Tapi juga karya

Yang penuh makna

Sungguh hatimu telah ternoda

Apakah jalan itu bahagia?

Tidakkah membuat dahaga?

Dihantui perbuatan hina

Apa salahnya berkarya

Daripada diburu dosa

Mengambil tanpa izin pemiliknya

Tak ada rasa

Semena-mena

Mau enteng saja

Memperoleh apa yang disuka

Bisa di sini atau di sana

Menganggap itu biasa

Pada hal itu tercela

Tampunik, 27 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun