Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perampas Cinta

1 Desember 2017   21:41 Diperbarui: 1 Desember 2017   21:45 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kebahagiaan yang telah dirajut

Diincar sang pengecut

Ada indikasi dirinya mengajak ribut

Layani saja jangan tersurut 

Kekasih hati  sandaran jiwa 

Diapun menginginkannya

Tak peduli bahwa sudah ada yang punya

Cerminan  malu tidak bertahta 

Mengapa masih mampu tertawa

Seolah tak tahu dosa

Nikmat yang dirasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun