Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tak Lagi Hijau

22 Oktober 2017   07:53 Diperbarui: 22 Oktober 2017   08:32 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pesatnya pembangunan komplek perumahan dan ruko sudah kita saksikan bersama. Di kota besar seperti jakarta misalnya , saya hanya melihat melalui tayangan televisi, beberapa bagian laut sudah diubah menjadi daratan. Seiring dengan itu di kampung tempat saya tinggalpun demikian. 

Saya teringat sekali, kalau dulu ladang ditanami tanaman yang menghasilkan uang, sawah ditanami padi yang menghijau lalu menguning siap untuk dipanen. Namun beberapa bagian ladang dan sawah itu kini telah berubah menjadi areal perumahan, pertokoan dan rumah toko. Mungkin ini merupakan dampak dari pesatnya perkembangan bidang ekonomi dan perdagangan. Sawah yang di tepi jalan raya ditimbun untuk perumahan dan pertokoan. Hijau pun telah berubah menjadi warna warni cat tembok yang hanya indah untuk dipandang. Untuk beberapa tahun ke depan bagaimana kelanjutannya, entahlah.

Yang dapat kita lihat sekarang adalah banyak yang memilih tinggal di perkampungan dengan jalan membeli ladang dan sawah masyarakat untuk membangun tempat tinggal. Mungkin karena jauh dari kebisingan dan udara masih segar. Tentunya jika makin hari makin banyak ladang dan sawah yang sudah berubah fungsi, keadaan lingkungan pun akan berubah dengan sendirinya. Barangkali saja ini adalah salah satu contoh interaksi antar ruang. Tak ada salahnya kita juga mengingat generasi penerus kita ke depannya. Ladang dan sawah adalah pusaka yang harus dijaga kelestariannya.

Seiring dengan perubahan itu, banyak hal yang sudah terjadi, misalnya saja kalau dulu itu areal ladang dan sawah yang banyak menghasilkan tanaman dan padi, sekarang sudah berubah menjadi daerah padat yang tentunya menghasilkan aroma baru. Udara segar mulai berubah. Sampai kapankah perubahan fungsi ladang dan sawah di kampung seperti ini akan terjadi? Saya hanya bisa mengamati perubahan ini dari hari ke hari. Akankah petani merubah pekerjaan biasanya ini? Kita lihat saja nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun