Meteseh, Semarang (11/02). Perubahan penggunaan lahan yang terjadi umumnya disebabkan karena adanya peningkatan jumlah penduduk disebuah wilayah. Pertambahan penduduk berakibat pada pertambahan kebutuhan seperti tempat tinggal beserta fasilitas nya. Kawasan pemukiman didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, tempat bekerja yang memberi pelayanan dan kesempatan kerja terbatas yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Kebutuhan ruang juga semakin meningkat dengan kebutuhan permukiman beserta sarana dan prasarana.
Oleh sebab itu, Mahasiswi KKN UNDIP TIM I 2020/2021 bernama Zulfa Laili Widya Nastiti dengan prodi S1-Perencanaan Wilayah dan Kota melakukan pemetaan lahan terbangun. Â Pemetaan lahan terbangun berupa peta figure ground berfungsi untuk mengidentifikasi tekstur dan pola-pola sebuah tata ruang perkotaan selain itu untuk melihat sejauh mana perkembangan kawasan terbangun sebuah kota hal ini penting untuk memberikan gambaran real keadaan lingkungan.
Zulfa melakukan pemetaan dengan bantuan aplikasi pemetaan yaitu Quantum GIS atau yang biasa dikenal sebagai QGIS dan Open Street Map sebagai dasar digitasi. Pemetaan ini dilakukan pada RT 3 dan RT 4, RW 1, Kelurahan Meteseh. Peta ini ditampilkan di poster beserta data monografi tiap RT seperti grafik penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, grafik pekerjaan penduduk dan grafik pendidikan penduduk. Data-data monografi sendiri sangat penting dalam melakukan perencanaan suatu wilayah guna identifikasi maupun analisis kebutuhan ruang di masa mendatang. Pengumpulan data sendiri dilakukan oleh zulfa dengan meminta data di Kantor Kelurahan Meteseh.
Penulis : Zulfa Laili Widya Nastiti – 21040117130104 – Perencanaan Wilayah dan Kota
Pembimbing : Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H