Mohon tunggu...
Zulfakriza Z.
Zulfakriza Z. Mohon Tunggu... Dosen - Dosen yang senang ngopi tanpa gula dan tanpa rokok

Belajar berbagi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana, Ruang Berbagi Lewat Tulisan

29 Oktober 2017   13:26 Diperbarui: 29 Oktober 2017   19:30 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun ini adalah tahun ke-9 bagi Kompasiana memberikan sebuah ruang bagi kita untuk berbagi lewat tulisan. Ruang maya yang berisikan sekitar 250.000 bloger dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman. Sehingga Kompasiana bukan sekedar ruang berbagi, akan tetapi juga ruang untuk belajar bagi para penulis Junior.  

Kompasiana hadir sebagai wadah untuk membaca dunia dari sejuta persepsi dan opini. Tulisan-tulisan yang hadir di kompasiana bersumber dari renungan para penulis, baik yang senior dengan segudang pengalaman dan referensi. Tetapi, tidak sedikit para pendatang baru yang mencoba meramaikan dunia jurnalisme hadir dengan opini dan gaya tulisannya yang unik. Saya adalah salah satu dari pendatang baru itu.

Berdasarkan catatan Kompasiana yang tercantum diprofil, Saya tergabung di Kompasiana pada 1 Februari 2012. Lebih kurang 5 tahun sudah saya bersama Kompasiana. Selama kurun waktu 5 tahun, tercatat 71 tulisan saya yang nangkring di ruang kompasiana. Angka 71 untuk postingan artikel sangatlah kecil jika dibandingkan dengan beberapa kompasiner yang lain. Misalkan Opa TJIPTADINATA EFFENDI yang bergabung di Kompasiana pada 14 Oktober 2012. Tulisan Opa yang terposting menembus angka 3,221. Angka yang sangat fantastis. 

Saya dan Opa bergabung di Kompasiana pada tahun yang sama, yaitu 2012. Dan saya lebih dulu sekitar 8 bulan. Namun Opa lebih produktif bahkan sangat produktif untuk berbagi pengalamannya lewat tulisan. Beberapa tulisan Opa sangat menarik, bermanfaat dan sangat menginspirasi. Ada beberapa tulisannya yang bisa mengobati beberapa penulis yang tulisannya belum dilirik oleh admin sehingga belum bisa nangkring di headlight ataupun headline. Saya angkat hormat kepada Opa yang tidak lelah berbagi dalam ruang Kompasiana.

Saya berkeyakinan bahwa berbagi itu adalah salah satu ciri orang yang memiliki kelapangan dan kemauan. Konteks berbagi disini bukan dalam bentuk harta, akan tetapi ide, pikiran, pengalaman dan cerita seru yang dikemas dalam bentuk tulisan. Para bloger yang tergabung dalam kompasiana (kompasianer) sudah melakoninya dengan berbagai macam referensi cerita, opini dan pengalaman. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kelapangan dan kemauan untuk berbagi. Dan Kompasiana dengan segala kelebihan dan kekurangan memberi ruang untuk itu. 

Kompasianer seperti saya yang sudah tergabung dalam kurun waktu 5 tahun 8 bulan masih merasa masih butuh banyak polesan dalam setiap tulisan yang diposting dalam ruang Kompasiana. 

Sebuah tulisan yang terpoles dengan baik atau tidak sepertinya bisa dibedakan pada label yang tertera pada bagian sudut kanan atas. Label tersebut seolah memberi nilai yang menandakan tingkat mutu sebuah tulisan. Apakah tulisan itu biasa saja, pilihan (highlight) atau headline. 

Setiap tulisan yang telah ditulis yang diposting di kompasiana, pasti sang kompasioner sudah meluangkan waktu untuk menulis dan memaksa sel-sel otaknya untuk berfikir merangkai kata menjadi kalimat yang tersusun dengan baik sehingga enak dibaca. Harapannya cerita pengalaman, liputan ataupun opini yang ditulis bisa dibaca dan bermanfaat untuk banyak orang. Jika admin belum melirik pada tulisan yang diposting dan tidak muncul label highlight/headline. Saya menyarankan untuk membaca tulisan Opa yang bertajuk Tulisan di Kompasiana Akan Menjadi Album Abadi. Tulisan ini mengajak kita untuk terus semangat menulis meskipun tidak ada label apapun. 

Seorang kompasianer tentu ada yang berharap tulisannya mendapatkan label headline atau minimal highlight, sehingga muncul semangat dan kebanggaan pada artikel yang ditulisnya. Dengan kata lain, artikel yang ditulisnya menarik dan layak mendapatkan rating yang baik. Terkadang muncul pertanyaan, bagaimana dengan tulisan yang tidak ada label highlight/headline? Apakah tulisan itu biasa saja, tidak bagus, atau butuh polesan? Pertanyaan berikutnya, apa yang harus dilakukan oleh seorang kompasianer supaya tulisannya dilirik admin?

Jawabanya ada pada kita, para kompasianer. Karena setiap kita yang tergabung di kompasiana pasti memiliki motivasi yang berbeda-beda. 

Saya bukanlah kompasianer yang fanatik, juga bukan kompasianer senior. Level saya masih junior, artinya masih butuh banyak pengalaman untuk terus menulis dan berbagi lewat tulisan. Saya masih butuh banyak referensi, sehingga sebuah artikel yang ditulis bisa lebih berbobot dan memiliki nilai kejujuran yang tinggi.  

Bandung, 29 Okt 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun