Mohon tunggu...
Zulfakriza Z.
Zulfakriza Z. Mohon Tunggu... Dosen - Dosen yang senang ngopi tanpa gula dan tanpa rokok

Belajar berbagi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

40 Tahun HAGI dalam Konsistensi

26 Oktober 2016   22:45 Diperbarui: 26 Oktober 2016   23:05 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden HAGI dari masa ke masa (sumber foto: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10207666848335939&set=gm.10154782971107189&type=3&theater)

1976 merupakan tonggak sejarah bagi para penggiat ilmu kebumian di Indonesia. Tonggak sejarah ini ditandai dengan lahirnya sebuah asosiasi profesi dan keilmuan  bidang geofisika di Indonesia. Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) hadir untuk menghimpun para ahli kebumian (geofisika dan ilmu terkait lainnya) guna berkontribusi dalam kemajuan Indonesia. Tentu pada tahun awal-awal himpunan ini lahir, banyak hal yang harus dibenahi. Dan yang paling penting adalah menjaga konsistensi sebuah organisasi. Konsistensi dalam berkiprah menjadi hal utama dalam menjaga eksistensi sebuah organisasi. 

Sebuah organisasi profesi, seperti halnya HAGI tentu akan mengedepankan keprofesiannya dalam setiap langkahnya. Profesi geofisika ataupun profesi terkait lainnya akan sangat berhubungan dengan fenomena kebumian baik untuk eksplorasi sumber bumi maupun mitigasi bencana kebumian. Perkembangan ilmu kegeofisikaan terbilang sangat pesat, hal ini sangat dipengaruhi kebutuhan untuk memahami fenomena dinamika bumi yang terus meningkat. Peningkatan kebutuhan ini karena kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya ilmu geofisika untuk kebutuhan industri dan mitigasi bencana.

Sehingga menjadi keharusan himpunan keprofesian HAGI mengadakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang tujuannya untuk menjawab kebutuhan tersebut. PIT - HAGI merupakan ajang bagi semua praktisi, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum untuk bertemu dan berbagi pengalaman serta perkembangan ilmu kegeofisikaan. Bagi organisasi HAGI, pertemuan ilmiah tahunan selain ajang tukar menukar informasi, juga sebagai bentuk eksistensi HAGI. 

Tahun 2016 ini di Kota Lampung, seperti halnya di beberapa kota pada tahun-tahun sebelumnya. Organsasi HAGI mengadakan Pertemuaan Ilmiah Tahunan yang ke 41 pada bulan September lalu. Ada sekitar 160 pemakalah yang mempresentasikan perkembangan kegeofisikaan dan ilmu terkait lainnya. Banyak capaian yang telah diperoleh dalam pelaksanaan PIT-HAGI ini, dan capaian terpenting adalah terdokumentasikannya hasil-hasil penelitian yang dipresentasikan dalam sebuah dokumen Conference Proceeding. Dokumen hasil penelitian ini menjadi aset penting, bukan hanya bagi organisasi HAGi akan tetapi juga aset penting dalam perkembangan ilmu kebumian di Indonesia.

40 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dan konsistesi dalam berkontibusi untuk pembangunan Indonesia adalah hal yang utama. HAGI sebagai salah satu organisasi profesi ilmu kebumian sudah melakukan dan membuktikannya.

Dirgahayu HAGI yang ke 40. Sukses dan jayalah selalu untuk Indonesia yang lebih baik

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun