Hidup sederhana di tengah arus konsumerisme yang semakin kuat menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat modern. Banyak iklan dan promosi yang mudah diakses melalui berbagai platform media social dan mempunyai daya tarik yang sangat tinggi sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya
Islam mendorong umatnya untuk hidup sederhana dan berkecukupan, bukan terjebak dalam siklus konsumsi berlebihan. Menurut Arsyad Almakki Islam sangat menganjurkan untuk memenuhi kebutuhan hidup secara sederhana, dan menghindari pemborosan.(Almakki, 2024) Penerapan prinsip hidup sederhana juga dapat membantu individu untuk lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting.Â
Konsumerisme sering kali menimbulkan perasaan tidak puas dan keinginan untuk terus membeli barang baru, yang pada gilirannya akan menciptakan limbah dan kerusakan lingkungan.Â
Reformasi pola pikir tentang konsumsi juga sangat penting dalam menghadapi budaya konsumerisme. Masyarakat perlu diajarkan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Menurut Zainul Arifin, perilaku konsumerisme sering kali didorong oleh keinginan untuk menunjukkan status sosial melalui kepemilikan barang-barang mewah. Oleh karena itu, pendidikan tentang nilai-nilai hidup sederhana harus dimulai sejak dini agar generasi mendatang tidak menjadi generasi yang konsumtif.
Dalam era modern saat ini, tantangan untuk hidup sederhana semakin besar. Namun, dengan mengingat ajaran Al-Qur'an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melawan arus konsumerisme ini. Firman Allah dalam surat al-A'raf ayat 31
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Dan juga firmanNya dalam surat al-Isra' ayat 27
Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Hidup sederhana bukan berarti hidup tanpa kenyamanan; sebaliknya, itu adalah tentang menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan dan bersyukur atas apa yang kita miliki.
Referensi :
https://muhcor.umy.ac.id/bagaimana-islam-menjawab-budaya-konsumerisme/A