Mohon tunggu...
Muhammad Zulfa Kamal
Muhammad Zulfa Kamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Program Studi Bahasa damn Sastra Arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembinaan Moderasi Beragama Pusat Ma'had al-Jami'ah UIN Malang, Menciptakan Karakter Ulul Albab yang Moderat

3 November 2023   00:10 Diperbarui: 3 November 2023   00:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MSAA - Kamis malam, 2 November 2023, Pusat Ma'had al-Jami'ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan pembinaan moderasi beragama yang diikuti oleh seluruh mahasantri Pusat ma'had al-Jami'ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Acara ini dibuka langsung oleh pengasuh Pusat Ma'had al-Jami'ah UIN Malang, KH Badruddin Muhammad, M.H.I. Beliau menjelaskan bahwa moderasi beragama tidak hanya terbatas pada perilaku moderasi antarumat beragama, tetapi moderasi beragama juga meliputi berbagai macam perbedaan yang ada di antara umat setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Materi moderasi beragama disampaikan oleh Prof. Dr. Yusuf Hanafi, M.Fil. I. Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa perbedaan adalah suatu bentuk keniscayaan atau sunnatulah. Selama masalah  tersebut menyangkut perkara ijtihadi dan tidak ada dalil qot'i yang memutuskan, maka diperlukan suatu kebijaksanaan dalam menyikapi permasalahan tersebut. beliau mengambil contoh sikap Rasulullah dalam mengambil keputusan saat menghadapi dua orang yang mengadukan suatu perkara. 

Suatu hari sahabat Abu Bakar dan Umar bin Khattab mengadu kepada Rasulullah terkait waktu pelaksanaan salat witir. Menurut Abu Bakar, salat witir boleh dilaksanakan sebelum tidur di malam hari. Sedangkan Umar bin Khattab berpendapat bahwa waktu pelaksanaan salat witir adalah di tengah malam setelah tidur. 

Dengan penuh kebijaksanaaan, Rasulullah menanggapi bahwa Abu Bakar adalah orang yang sangat berhati-hati untuk menjaga keistiqomahan dalam salat witir, karena itu menurut Abu Bakar salat witir boleh dilaksanakan sebelum tidur di malam hari. Adapun Umar bin Khattab memiliki semangat yang kuat sehingga beliau melaksanakan salat witir pada tengah malam. Sikap Rasulullah ini yang menjadi salah satu gambaran dalam menjadi seorang yang bijaksana dalam menghadapi suatu perbedaan.

Beliau juga menyampaikan tiga kunci untuk bersikap moderat. Kunci tersebut adalah sikap husnuzzan, objektif dan menghormati orang lain. Jangan sampai karena memiliki tokoh yang kita idolakan dan kita anut, kita menjadi menyalah-salahkan golongan yang memiliki paham lain dan hanya membenarkan apa yang dianggap benar oleh tokoh anutan kita.

Acara ini juga diikuti dengan pelantikan muharrik/ah Pusat Ma'had al-Jami'ah dan pengumuman pemenang lomba HSN 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun