Mohon tunggu...
Zulfaisal Putera
Zulfaisal Putera Mohon Tunggu... Administrasi - Budayawan, Kolumnis, dan ASN

Berbagi dengan Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Utang" Korrie

13 Juni 2016   22:09 Diperbarui: 13 Juni 2016   22:26 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korrie Layun Rampan - Foto : http://cdn.img.print.kompas.com/getattachment/dc89b1eb-15e4-4aa9-951d-04dec490b356/263374

Enggak kuat saya di DPR, itu bukan tempat saya. Tempat saya itu menulis, saya ini sastrawan. Saya darah tinggi itu karena di DPR”, demikian pernyataan Korrie Layun Rampan (KLR) kepada Putu Fajar Arcana dan Lukas Adi Prasetya, wartawan Kompas ketika mewawancarai di rumahnya. di Sendawar. Perbincangan itu dimuat pada 1 Desember 2013 dengan judul "Korrie, Memilih Menyepi".

KLR sempat menjadi anggota DPRD Kutai Barat periode 2004-2009 dan berhenti sebelum akhir jabatan. Ini lakoninya setelah pulang kembali ke tanah kelahirannya itu tahun 2001 dari perjalanan panjang hidup di Jakarta sejak 1978 setelah bergiat di Jogjakarta sejak masih muda. Dan benar, KLR kemudian mendirikan Rumah Sastra Korrie Layun Rampan di Sendawar tempat tinggalnya sekarang.

KLR memang sastrawan sejati. Sebagai apa pun kiprahnya; wartawan, editor, penyiar RRI dan TVRI Jakarta, Redpel Majalah Sarinah, Pemred Koran Sendawar Pos, dan dosen di Universitas Sendawar, Kubar; KLR tetap berkarya dan produktif. Sampai akhir hayatnya sudah 357 judul buku sastra dan budaya, lahir dari tangan dinginnya. Setahu saya, takada sastrawan Indonesia seproduktif KLR.

KLR dikenal sastrawan yang mau berbagi. Dia bukan hanya sekadar membesarkan dirinya, tapi juga memberikan kesempatan dan membantu sastrawan lainnya untuk tampil dan berkarya. Ada banyak buku antologi dan kegiatan sastra yang dia garap untuk menampung dan menampilkan karya orang lain. Yang paling fenomenal adalah buku “Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia” yang memuat lebih dari seratus sastrawan.

KLR adalah salah satu yang ikut ‘mematangkan’ saya. Pergaulan saya mulai terjalin intens sejak dia menikahi Hernawati, teman kuliah satu angkatan. Dia selalu berkirim kabar jika ada rencana pembuatan buku atau gelaran sastra, bahkan sekadar untuk bertemu. Di sinilah, saya melihat kebesaran KLR, sebagai orang Dayak, tulus membangun kebersamaan dengan sastrawan Kalimantan lainnya.

Setahun terakhir, saya dilibatkan dalam sedikit rencana kegiatannya. Setelah pulang dari Kongres Cerpen Indonesia IV di Pinamorongan, Minahasa Selatan Tahun 2012, KLR mengajak saya dan merencanakan mengundang saya selaku Sekretaris rapat di Samarinda untuk menyusun proposal KCI V yang rencananya di Kaltim Tahun 2015. Karena tahun ini ada agenda Pilkada, KLR merencanakan KCI V September 2016.

KLR juga meminta saya mengumpulkan data sastrawan Kalimantan Selatan untuk menyusun buku “Leksikon Susastra Indonesia” setebal sekitar 1000 halaman yang akan diterbitkan akhir 2015. Bahkan bulan Agustus tadi, melalui SMS-nya KLR mencetuskan ide menyusun seri “Sastrawan Indonesia” sebanyak 25 buku, yang rencana seri pertamanya terbit November 2015 ini.

Dua hal yang sebenarnya paling saya tunggu dari KLR adalah: Pertama, buku “Antologi Cerpen Perempuan”. yang melibatkan saya sebagai kurator untuk Kalsel dan buku ini akan diluncurkan di Banjarmasin, tanggal 15 Desember 2015 bertalian Hari Ibu. Kedua, peluncuran buku tentang Eza Tabri Husano, penyair Banjarbaru, yang rencananya tahun 2016.

Tuhan berkehendak lain. KLR sudah lebih dulu meninggalkan kita 19 November 2015 tadi sebelum rencana-rencana itu terwujud. Dan ini menjadi ‘utang’ yang harus teman-teman sastrawan lunasi sepeninggalnya. Saya harus melupakan janjinya untuk datang ke Banjarmasin, seperti SMS-nya 26 Oktober 2015, pukul 06.53 : “Ini akan berobat ke Jakarta. Kalau sy baik, rencana pulang lewan bjm”. Selamat jalan Bang Korrie! ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun