Banyak orang terkadang risau, galau bahkan tidak percaya dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Padahal Tuhan Yang Maha Kuasa telah menganugerahkan kepadanya potensi lahiriah.
Dengan potensi lahiriah ini maka dia akan mampu berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Allah SWT telah memberikan potensi mendengar, melihat dan hati. Ketiganya menjadikan manusia dari tidak mengetahui apapun menjadi tahu.
Ketiga potensi ini dapat berkerja secara terpisah. Dalam waktu yang bersamaan dia juga mampu memutuskan keputusan yang mendatangkan kebaikan ataupun keburukan bagi dirinya sendiri.
Tujuannya ialah agar manusia bersyukur terhadap nikmat dan rahmat yang diperolehnya sejak lahir itu. Potensi ini akan akan beruntung apabila diarahkan kepada hal-hal yang positif. Sebaliknya akan merugi apabila yang dikonsumsinya selalu hal-hal negatif.
Perkembangan dunia hari ini sarat dengan ujian dan cobaan. Bahkan cobaan iman lebih berat berbanding dengan kenikmatan hakiki. Kenikmatan semu lebih banyak ditawarkan walaupun hanya di tangan sendiri.
Alat komunikasi HP bisa menelusuri apa saja dalam genggaman tangan seseorang. Adakalanya ia dalam bentuk untung rugi, positif negatif, baik buruk, mulia hina, luhur cela, hakiki fana, dan sebagainya.
Mata melihat, telinga mendengar, hati yang memutuskan. Apakah ini bermanfaat bagi saya? Apakah ini mendatangkan keuntungan duniawi bagi saya? Apakah ini merugikan saya dan keluarga? Apakah saya mulia dengan ini ataukah saya dihinakan oleh diri sendiri?
Semua pertanyaan-pertanyaan itu adalah timbangan untuk hidup bermartabat. Semua insan hakikatnya ingin bahagia dunia dan akhirat. Namun, kuasa nafsu lebih besar dari hati nurani dan akal sehat.
Maka dari itu, tiga hal ini perlu konsisten dalam hidup agar timbangan tidak salah arah.
Pertama, bagaimana anda mengatur pikiran anda? Seharusnya manusia itu yang mengelola pikirannya sendiri. Dia yang mengatur perbuatannya. Mau rajin, malas atau apa saja maka dia yang mampu mengaturnya.
Kalau ada makhluk lain yang bersarang dalam jiwanya. Berarti dia akan diatur oleh makhluk tersebut seperti hawa nafsunya, emosinya. Dan sering kali perintahnya kepada hal-hal negatif.