Salah satu pelaku usaha di sektor peternakan sapi ialah Muhammad Zaenuri. Zaenuri berusia 65 tahun dan sudah beternak sapi selama 22 tahun lalu.
Sejak kecil Zaenuri sudah mulai belajar memelihara sapi karena orangtuanya dahulu juga memelihara sapi. Ia memelihara sapi hanya untuk bisnis sampingan, ia berprofesi sebagai Kepala Desa di desa Plumbon. Zaenuri bertempat tinggal di Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
Hal yang perlu diperhatikan ketika memelihara sapi adalah kualitas bibitnya. "Pertama kualitas bibitnya jenis limousin atau simmental yang keduanya, dari segi nutrisinya harus terpenuhi," ujar Zaenuri.
Pertama, kualitas bibit Jenis sapi limousin atau simmental.Â
Bibit limousin. Limousin adalah salah satu ras sapi yang berasal dari wilayah Limousin di Prancis. Sapi limousin dikenal memiliki ciri fisik yang kuat dan kokoh, dengan warna bulu yang cenderung coklat kemerahan.
Mereka terkenal akan kemampuan menghasilkan daging yang berkualitas tinggi, dengan kadar lemak yang rendah dan tekstur daging yang lembut.
Sapi limousin juga dikenal sebagai sapi yang efisien dalam mengkonversi pakan menjadi daging, sehingga banyak peternak yang memilih ras ini untuk tujuan pemuliaan sapi potong.
Sementara bibit simmental adalah ras sapi yang berasal dari wilayah Simmental di Swiss. Sapi Simmental dikenal memiliki ciri fisik yang besar dan berotot, dengan warna bulu yang dominan putih dengan bercak coklat.
Mereka terkenal akan kemampuan menghasilkan susu dalam jumlah yang besar, sehingga sering digunakan sebagai sapi perah. Selain itu, sapi Simmental juga dikenal memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lingkungan dan memiliki pertumbuhan yang cepat.
Kedua, dari segi makan nutrisinya harus tercukupi.