Di desa plumbon kecamatan Suruh terdapat wisata umbul mudal disana terdapat waduk, kolam renang, para penjual makanan serta terdapat kolam lele. Di Umbul Mudal terdapat hiburan mancing lele yang dikelola oleh bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Setelah melihat budi daya ikan lele dan keuntungan yang diperoleh para ibu-ibu bumdes ingin membudidaya ikan lele yang dipandu Heri selaku perangkat bumdes.
Salah satu ibu-ibu yang membudidaya ikan lele ialah  Siti Aslikhah dia budidaya ikan lele dari tahun 2009. Selain ikan lele terdapat ikan gurame yang ia budidaya. Alasan Siti Aslikhah membudidaya ikan lele ialah Mengingat lauk pauk atau kebutuhan untuk memenuhi gizi keluarga serta untuk mengurangi anggaran belanja rumah tangga ujarnya.
Modal awal pembuatan ikan lele ialah 4,5 juta mendapatkan  dua kolam dengan panjang masing-masing 4 meter dan lebar 2 meter. Serta bibit yang berukuran 2 jari sebanyak 350 ekor dibandrol harga 3000 per ekor. Dapat dipanen setiap 3-4 bulan. Setiap panen mendapatkan gaji kotor sekitar 7 juta dan digunakan untuk modal lagi berupa bibit, pelet atau pakan lele seharga 3 juta dan mendapatkan gaji bersih 4 juta.
Setelah para ibu-ibu bumdes termasuk Siti Aslikhah berhasil membudidaya ikan sendiri mereka disarankan oleh Heri untuk membuat kelompok dan mengajukanya kepada dinas kelautan provinsi Jawa tengah agar mendapatkan bantuan desa atau dana desa. Untuk mendapatkan dana desa harus lolos verivikasai seperti sudah memiliki kelompok sepuluh orang dan memiliki pengalaman membudidaya ikan serta membuat strukturnya yang berisi ketua, sekretaris, bendahara humas dan lain-lain. Kebetulan Siti Aslikhah menjadi ketua dalam kelompok tersebut.
Ketika sudah membuat kelompok beserta strukturnya lalu membuat proposal dan diajukan ke dinas kelautan provinsi Jawa Tengah. Setelah mengajukan proposal, para ibu- ibu diarahkan untuk membudidaya ikan dengan benar melalui CBIB (Cara Budi Daya Ikan dengan Baik) di dinas perikanan kabupaten semarang di Ungaran mereka menjalani pelatihan selama 2 hari.
Pengajuan proposal  tersebut dapat cair selama kurang lebih satu tahun. Dalam setaun tersebut dicek apakah masuk verivikasi dan beberapa tes tanya jawab dengan anggota kelompok, disurve tempatnya ditanyai oleh petugas dan lain sebagainya . Dana desa yang cair sebesar 19juta. Setelah cair digunakan untuk pembuatan budidaya ikan dan mendapatkan lima kolam yang berdiameter, 2 meter, mendapatkan bibit 5000, serta pelet atau pakan ikan sebanyak 11sak.
Dalam awal mula budidaya ikan lele terdapat beberapa tips dan trik dari Siti Aslikhah.
Berikut tips dan trik dari Siti Aslikhah untuk awal mula budi daya ikan lele yang pernah mengikuti pembelajaran di CBIB (Cara Budidaya Ikan dengan Baik).
Sebelum dimasukan ke kolam yang terbuat dari terpal ataupun semen, dapat dibersihkan dengan cara disikat dan dibilas dengan air hal itu dapat dilakukan dua kali. Setelah di bersihkan dapat disterilkan terlebih dahulu sebelum dimasukan bibit ikan.
Cara menyeterilkanya yaitu.
Pertama, disikat dan dikasih sabun agar tidak bau terpal karena bau terpal dapat membuat ikan lele tidak sehat dan membuat bibit lele mati.
Kedua, di isi air setengah lalu diberi rebotik atau penyubur air untuk rebotiknya membutuhkan tepung pernipan satu sak, yakult dua botol, tepung beras 2kilo dan air lima liter.
Setelah itu semua bahan dijadikan satu diaduk dan direndam sampai 24 jam.
Lalu diambil air yang diatas, endapannya tidak digunakan. Setelah, itu dimasukan kedalam kolam dan  didiamkan kurang lebih 5 sampai 7 hari jika didalam air terdapat kehidupan atau hewan kecil seperti jentik-jentik maka bibit lele dapat dimasukan.
