Kesan pertama yang saya dapat adalah kebersamaan bersama teman seangkatan. Saat pertama tiba dipondok saya diantarkan orang tua menuju kamar saya dan diberi beberapa nasihat oleh orang tua supaya dapat betah dipondok setelah menemani begitu lama mereka berpamitan. Ada rasa takut dan khawatir jika mereka meninggalkan seorang diri tanpa ada yang dikenal. Setelah mereka pergi saya berkenalan bersama beberapa santri kami bertukar cerita dan semakin akrab. Ketika pertama kali ditinggalkan ayah dan ibu kebanyakan semua menangis dan hanya beberapa anak yang tidak menangis. Hari demi hari telah berlalu hubungan kami semakin akrab. Kami kemana-mana selalu bersama mulai dari berangkat sekolah pesantren makan hingga pergi mandipun kami selalu bersama
Budaya santri selalu mengantri
Santri memang selalu mengantri entah mengantri dalam hal mandi, setoran hafalan, nyuci, nyetrika, ambil makan hingga ambil minumpun kami mengantri.
Namun ada beberapa kelebihan dalam mengantri untuk santri, antara lain:
1. Pembelajaran kesabaran: Mengantri dapat membantu santri untuk belajar tentang kesabaran, karena mereka harus menunggu giliran mereka dengan sabar.
2. Disiplin: Mengantri memerlukan disiplin untuk tetap berada di tempatnya dan tidak mencoba untuk memotong antrian.
3. Pembelajaran tentang keadilan: Antrian membantu memastikan bahwa setiap orang mendapat giliran dengan adil dan tidak ada yang mendapat perlakuan istimewa.
4. Kemandirian: Saat mengantri, santri belajar untuk mandiri dan mengurus diri sendiri tanpa bergantung pada  orang lain.
5. Kesadaran sosial: Mengantri juga mengajarkan kesadaran sosial, karena santri harus mempertimbangkan kebutuhan dan hak orang lain dalam
Makan bersama menggunakan nampan