Mohon tunggu...
Zulfadli Kawom
Zulfadli Kawom Mohon Tunggu... -

Ada banyak penyair yang senang berkutat dikamar; berakrobat dengan kata-kata dengan berpatokan pada pada referensi ribuan buku yang dibacanya. Aku lebih memilih berpetualang; menceburkan diri kedalam kehidupan yang keras dengan melihat langsung, merasakan, mengalami, menemukan dan menuliskannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Cerita Ibu

17 Agustus 2013   01:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu..
Aku mulai cemas
Riak-riak kecil dekat rumah kita
apakah akan membesar dan mengganggu tidur kita lagi
seperti dulu?

Dan..
tentang mimpi yang ibu pernah ceritakan padaku
tentang banyak tikus menyerang padi kita
tentang ular buntung dibelakang rumah, dekat kuburan umum
tentang uang emas yang terkubur dibawah pohon nangka
tentang kakek dari kakek ayah yang dituduh mencuri sewaktu menjadi wazir negara masa itu
tentang nenek yang berlindung di lobang tanah saat ayah kakek melawan Jepang
tentang kakek yang harus jalan kaki pulang dari medan juang di Medan Area
tentang ayah yang tidak mendapatkan apa-apa setelah terlibat Darul Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun