Pakis, Kunjang - Dalam upaya meningkatkan minat belajar dan memberikan akses pendidikan anak-anak dan remaja di Desa Pakis, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 58 IAIN Kediri telah mengambil inisiatif yang luar biasa. Mereka telah menggelar program kerja berupa bimbingan belajar (bimbel) gratis untuk membantu anak-anak dan remaja di desa pakis dalam memahami mata pelajaran masing-masing dan meningkatkan minat belajar mereka. Program tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan akademis kepada siswa-siswa setempat ini tidak hanya memberikan manfaat edukatif, tetapi juga membentuk ikatan kuat antara perguruan tinggi dan masyarakat
Program kerja berupa bimbel gratis ini merupakan salah satu bentuk kontribusi sosial yang diambil oleh mahasiswa KKN 58 IAIN Kediri. Dalam era digitalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, minat belajar di kalangan pelajar seringkali teralihkan oleh berbagai distraksi modern. Oleh karena itu, langkah ini dianggap sangat penting dalam membantu meningkatkan pemahaman dan prestasi akademik anak-anak dan remaja di Desa Pakis.
Koordinator Program KKN 58, Wahyu Dwi Kurniawan, mengungkapkan, "Kami menyadari pentingnya dukungan tambahan bagi anak-anak dan remaja di Desa Pakis dalam memahami mata pelajaran masing-masing dan meningkatkan minat belajar anak-anak dan remaja di desa pakis. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengadakan bimbel gratis sebagai bagian dari tugas sosial kami selama KKN di Desa Pakis."
Program Bimbel Gratis ini berlangsung empat kali seminggu di Desa Pakis. Para mahasiswa KKN dengan antusias memberikan bimbingan dalam berbagai mata pelajaran, seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan ilmu pengetahuan alam.Â
Mereka juga menyediakan bimbingan belajar untuk anak TK, seperti belajar membaca, menulis, dan juga diisi dengan games yang mengasah otak agar mereka tidak merasa bosan tetapi juga tetap sambal belajar. Program bimbel ini tidak hanya fokus pada mata pelajaran akademis, tetapi juga mencakup pembekalan keterampilan belajar. Para mahasiswa KKN 58 yang terlibat dalam program ini memberikan pengajaran dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, sehingga siswa-siswi tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tetapi juga merasa termotivasi untuk belajar.
Tidak hanya memberikan manfaat bagi pelajar, program bimbel ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN. Putri Nuzul Azizah, salah satu peserta program, berkomentar, "Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk berkontribusi kepada masyarakat sekaligus mengasah kemampuan kami dalam mengajar dan berinteraksi dengan berbagai kalangan."
Sejumlah anak-anak dan remaja di desa pakis yang telah mengikuti program bimbel ini juga memberikan tanggapan positif. Erna, seorang siswa kelas VII SMP yang mengikuti program ini, mengatakan, "Saya merasa lebih memahami mata pelajaran  dan termotivasi untuk belajar setelah mengikuti bimbel ini. Cara pengajaran yang menarik membuat saya lebih mudah memahami materi pelajaran.
Diharapkan bahwa inisiatif yang diambil oleh mahasiswa KKN 58 IAIN Kediri ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain, baik di lingkungan akademis maupun masyarakat umum, untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui kerja sama dan dedikasi, langkah-langkah seperti ini dapat membantu menciptakan generasi muda yang lebih terampil, berpengetahuan, dan siap menghadapi berbagai tantangan masa depan.
Kegiatan program bimbel gratis ini diharapkan akan menjadi tradisi yang berlanjut dalam setiap angkatan KKN di IAIN Kediri. Dengan begitu, mahasiswa KKN di masa depan juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan minat belajar pelajar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dengan semangat kolektif, mahasiswa KKN kelompok 58 IAIN Kediri telah membuktikan bahwa pendidikan adalah alat yang kuat untuk mengatasi ketidaksetaraan dan memberikan harapan bagi generasi muda. Program Bimbel Gratis ini bukan hanya tentang meningkatkan minat belajar, tetapi juga tentang menginspirasi dan membentuk masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dan remaja di Desa Pakis.
