Mohon tunggu...
Zulfa Amila Shaliha
Zulfa Amila Shaliha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa semester 2

Mahasiswa Sastra yang mulai concern akan aktivitas politik Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dominasi Konstitutusi! (Pengukuhan Konstitusi untuk Negeri Saba' Kedua)

23 Juni 2021   08:12 Diperbarui: 24 Juni 2021   10:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konstitusi di atas segalanya!
(Pengukuhan konstitusi untuk negeri Saba' kedua)

Dosen Pengampu : Ibu Ira Alia Maerani

Sungguh, bagi kaum Saba' ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun" (QS. Saba'[34]: 15)

Harapan setiap masyarakat muslim dunia adalah tinggal di Negara yang tidak hanya maju di mata dunia internasional, tetapi juga menjadi negara yang baik dan diampuni oleh Allah SWT. Tetapi masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, adalah memiliki 2 pekerjaan sekaligus. Yakni: mereka harus menjadi Negara maju, dan juga meningkatkan kualitas masyarakat untuk menciptakan Negara yang baik dan diampuni Allah  (Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghafur). Salah satu syarat untuk menjadi negeri yang diberkati oleh Allah yakni negeri yang mencakup seluruh kebaikan alamnya (Baldatun Toyyibatun) dan baik perilaku penduduknya hingga mendatangkan ampunan Allah SWT (Rabbun Ghofur) .

Untuk memenuhi ciri tersebut, Indonesia setidaknya harus mendekati ciri-ciri dari Negeri Saba'. Negeri Saba' adalah negeri yang disebut-sebut sebagai Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghofur. Syarat syarat untuk menjadi negeri diberkahi tersebut adalah memiliki buah dan tanaman yang baik (Al-Qur'an surat 2: 168, 7: 58). Ia juga harus memiliki hutan di sebelah kanan dan kiri (Al-Qur'an surat 34: 15), dan subur tempatnya. Secara umum, Indonesia telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut untuk menjadi negeri yang diberkahi (Basya, 2014) .

Di satu sisi, kekayaan sumber daya alam sebagai pembeda seperti yang dipercaya pada paradigma lama tidak lagi berlaku (Acemoglu dan Robinson, 2012) . Bukti yang mendukungnya sudah lama ditemukan dan dibuktikan, yakni banyak bukti bahwa negara maju cenderung bukan negara yang memiliki sumber daya melimpah. Hal tersebut adalah hal yang sangat penting untuk diperbincangkan lebih dalam agar tak terjadi kontradiksi dalam memahami Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. Maka, dirasa perlu untuk memberikan satu penafsiran sesuai konteks masa kini untuk menyeimbangkan kedua syarat tersebut.

Selain sumber daya alam yang mumpuni, Setiap Masyarakat pasti dituntut untuk menjadi pribadi yang berpendidikan, bermoral, dan berkemampuan tinggi. Karena, untuk memiliki suatu perilaku yang dicintai oleh Allah, maka kita memerlukan ilmu yang mengenal Allah. Sebagai manusia, kita membutuhkan tuntunan menuju Tuhan kita. Tak bisa kita mencintai Tuhan dengan acara kita sendiri. Maka dari itu, langkah kedua untuk menjadi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur adalah dengan menjadi masyarakat yang berkualitas lahir dan batin.

Berbagai pendapat menyatakan untuk mencapai masyarakat yang berkualitas, dibutuhkan pendidikan yang mumpuni . Pendidikan memang merupakan aspek terpenting untuk mengukur kualitas. Tetapi, Pendidikan hanya tepat dijadikan pengukur pada cakupan mikro. Lain lagi dengan cakupan makro, pendidikan sulit dijadikan aspek yang paling mempengaruhi kualitas. Fakta bahwa banyak sekali pengangguran yang merupakan seorang sarjana adalah salah satu argument kuat untuk menyangkal pengaruh besar pendidikan. BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat kenaikan jumlah penganguran di Indonesia pada Agustus 2020 yang mencapai 9,77 juta orang. Angka tersebut naik 2,67 juta dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), lulusan Diploma I dan III 8,08 persen dan Strata I 7,37 persen (Mahardika, 2020) .  

Sebelum itu, mari membahas soal pendidikan terpebih dahulu. Pendidikan memang memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat, apalagi untuk menjadi masyarakat yang berkualitas.Tetapi harus diingat bahwa pendidikan juga dapat menjadi faktor kehancuran sebuah masyarakat atau bangsa. Pendidikan bisa memberi kemungkinan untuk manusia mengakali manusia lain untuk berbagai kemungkinan. Contoh yang terjadi adalah catatan Tony Killick penasihat Kwame Nkrumah adalah kendala ekonomi saat itu adalah kendala pemilihan lokasi yang tidak strategis. Kenyataannya, kebijakan Nkrumah saat itu semata-mata  untuk menggalang dukungan politik dan mempertahankan pemerintahannya yang tidak demokratis (Acemoglu dan Robinson, 2012).

Menyimpulkan dari fakta yang terjadi di masyarakat, Faktor yang paling mempengaruhi suatu bangsa atau masyarakat bisa mencapai masyarakat yang makmur, sesungguhnya adalah konstitusi. Dengan mengkaji berbagai bentuk kebijakan agar bisa meningkatkan kemakmuran dan pendapatan mereka. Fakta mengafirmasi bahwa kebijakan-kebijakan yang pro rakyat-lah yang membuat masyarakat atau negara tersebut maju dan menjadi masyarakat madani.

Konstitusi dan atau pemerintahan kemudian menjadi faktor kedua untuk menciptakan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur di Indonesia. Yakni menjadikan masyarakat maju, berpendidikan, berkualitas dan dapat diandalkan untuk memakmurkan bangsa. Dari segi sumber daya, Indonesia sudah memenuhi beberapa syarat untuk menjadi negeri yang diberkahi. Tapi tanpa konstitusi, semua itu tidak akan mendukung masyarakat untuk menjadi masyarakat madani yang berkualitas menuju negeri Saba' kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun