Di zaman sekarang ini, perkembangan teknologi semakin canggih dan berkembang pesat. Dengan adanya smartphone kita bisa dengan mudah berkomunikasi yakni menggunakan media sosial. Di mana media sosial tersebut yang dapat dengan mudah digunakan, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Tiktok, dan Telegram. Media sosial untuk saat ini sangatlah mudah dan dapat dijangkau oleh siapapun, di manapun, dan kapanpun.
Media sosial sendiri merupakan  suatu platform digital yang menyediakan beberapa fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial untuk setiap penggunanya. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di media sosial, misalnya melakukan komunikasi atau memberikan informasi konten berupa tulisan, foto maupun video. Berbagai informasi dalam konten yang dibagikan tersebut dapat terbuka untuk semua pengguna selama 24 jam tanpa batas.
Pada perkembangan media sosial ini, pendidikan di Indonesia juga ikut berkembang dimana membawa dampak kegiatan aktivitas Pendidikan banyak yang melibatkan media sosial. Dari pusat menuju ke setiap sekolah banyak yang menggunakan informasi secara online yang dapat diakses setiap penanggung jawab yang menangani informasi kemudian di sebarluaskan. Kehadiran media sosial telah membawa perubahan secara radikal dalam sistem pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar tidak lagi mensyaratkan keberadaan kelas yang berdinding serta keberadaan buku teks sebagai pendukung.
Internet menjadi salah satu media mahasiswa untuk memahami matematika. Risnah dan sayuti (2017) mengatakan penggunaan internet semakin meluas, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan kehadiran internet maka proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Saat ini, ketika mahasiswa dihadapkan dengan tugas, mereka akan langsung membuka komputer ataupun laptop dan melakukan pencarian di internet untuk mengakses perpustakaan online atau membaca artikel dan buku secara online.
Banyak media sosial yang bisa dijadikan contoh untuk menjelaskan kemudahan pembelajaran. Facebook yang telah diluncurkan pada tahun 2004 sampai saat ini telah mencapai 750 juta pengguna. Kemudian di tahun 2009, muncul media sosial twitter yang saat ini juga merupakan salah media sosial yang popular. Pengguna twitter dibatasi dalam berkicau (tweet) maksimal 140 karakter. Namun, pembatasan ini membuat twitter menjadi media sosial micro blogging populer. Media sosial dengan rating tertinggi di Indonesia ditempati oleh Facebook dengan presentase pengguna 14% dari keseluruhan pengguna. Kemudian, disusul dengan WhatsApp, Twitter, Facebook, Messenger, Google+, LinkedIn, Instagram, Skype, Pinterest dan urutan terakhir ditempati Line presentase 6% (Statista, 2015). Berikut ini uraian beberapa media sosial yang populer (Facebook, WhatsApp dan Instagram) digunakan untuk mendukung proses pembelajaran matematika :
Pertama, Facebook. Kehadiran Facebook memberikan gambaran bagaimana diskusi matematika dapat dengan mudah dilakukan. Adanya Facebook menjadi ruang baru bagi semua pelajar maupun mahasiswa yang semula tidak saling kenal, bisa berinteraksi dan bertukar gagasan satu sama lain. Dialog tak terbatas di Facebook setidaknya bisa menampung ide dan gagasan dari sekian banyak orang yang tentu tidak mampu ditampung dalam sebuah buku. Selain itu, tidak diperlukan tempat yang luas dan biaya yang mahal.
Konten yang disediakan oleh Facebook mendukung pembuatan grup yang bisa dimanfaatkan untuk membuat komunitas tertentu di dunia maya. Misal komunitas belajar matematika, biologi, kimia, fisika dll. Tentu juga bisa digunakan untuk komunitas lainnya. Contoh beberapa grup matematika di media ini, Matematika Indonesia yang memiliki pengikut 123 ribu, MIPA (Forum Ilmu sains matematika, kimia, fisika, biologi) memilik 152 ribu pengikut, Matematika indonesia dengan 53 ribu pengikut. Dari contoh tersebut, setidaknya memberi gambaran Facebook menjadi ruang diskusi matematika dari lintas daerah yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Facebook juga menjadi jadwal pengingat, tempat saling bertanya antara mahasiswa dengan dosen, atau dengan orang lain yang dianggap ahli dalam bidangnya. Selain itu facebook memiliki kelengkapan yakni bisa mengunggah dokumen, artikel, dan video pembelajaran matematika, sehingga mahasiswa bisa belajar lebih meyenangkan tanpa adanya rasa takut.
Kedua, keberadaan WhatsApp menggantikan peran pengiriman pesan sms. WhatsApp memang masih menjadi bagian dari perusahaan facebook. Hampir seluruh pengguna smartphone di dunia menggunakan aplikasi ini. WhatsApp memiliki banyak perkembangan setelah berhasil diakuisisi oleh Facebook. Aplikasi ini lebih mudah, karena bisa digunakan untuk membentuk kelompok belajar dengan chatting. Melalui whatssap ini seorang dosen dapat berinteraksi dengan mahasiswa melalui chatting. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengirim gambar, video, audio maupun dokumen. Trik mengerjakan soal matematika berupa audiovisual, bisa dikirim dalam sebuah grup. Sehingga tanya jawab maupun dialog terkait soal matematika bisa dilakukan tanpa berbatas dinding dan waktu. Proses tanya jawab maupun koreksi bisa dilakukan dengan sekedar menggunakan chat. Absen kehadiran juga bisa dilakukan. Contoh kelompok belajar matematika dengan via whatssap ini adalah istana matematika. Dalam grup tersebut dibahas menjadi tempat bertukar pikiran, misal postingan tentang soal matematika yang nanti akan menjadi bahan diskusi bersama. Tidak terbatas di grup tertentu, seseorang bisa membuat grup tersendiri tentang matematika.
Tentu pembelajaran dengan dukungan whatssap ini bisa menjadi lebih mudah tanpa harus tatap muka dan dibatasi waktu. Artinya bukan berarti pertemuan tatap muka tidak diperlukan, akan tetapi pembelajaran dapat diperpanjang dan diperluas dengan aplikasi tersebut. Kehadiran WhatsApp ini membuat ruang privasi melebur ke ranah publik (Ayun, 2015). Keberadaan WhatsApp menjadi peranan penting di dalam pembelajaran, karena memungkinkan adanya proses pembelajaran dalam topik tertentu, dan menempatkan seseorang untuk saling bertanya, bertukar pikiran dan menyampaikan ide. Mengajar akan lebih dengan mudah dan lebih efektif tanpa gangguan.
Ketiga, Instagram merupakan media sosial untuk mengunggah gambar atau video. Aplikasi ini juga berada dibawah tenda besar facebook. Jadi pada Facebook, WhatsApp dan Instagram memiliki banyak kesamaan karena berada dalam satu perusahaan. Namun pada Instagram tidak bisa digunakan untuk mengirim sebuah dokumen. Tetapi setidaknya dengan Instagram dapat digunakan untuk komunitas belajar matematika. Dengan adanya instagram seseorang tidak segan-segan mengupload segala kegiatan pribadinya untuk untuk disampaikan ke publik (Ayun, 2015). Banyak konten atau kelompok matematika di Instagram. Kelebihan pada Instagram yakni aplikasi ini bisa melakukan siaran langsung dan memungkinkan menyimpan video hasil siaran. Dengan memungkinkannya siaran langsung tersebut, maka Instagram semakin mempermudah proses pembelajaran jarak jauh. Seorang dosen dapat menjelaskan materi atau melakukan instruksi tugas dengan cara live yang bisa diikuti oleh mahasiswanya. Selain itu Instagram juga mendukung audio visual, sehingga memungkinkan seseorang mengupload dan mendowload pelajaran matematika. Sebagai contoh akun instgram dari NCTM (The National council of teahers mathematics). NCTM merupakan organisasi dewan pendidik matematika dunia yang berpusat di Amerika. Sebagai organisasi dewan pendidik, NCTM membuat stndard pembelajaran matematika yang menjadi rujukan dunia. Akun Instgram NCTM selain digunakan untuk informasi tentang seminar ataupun konfrensi, akun ini juga digunakan untuk mempromosikan matematika agar khalayak lebih suka mempelajarinya. Contoh, kampanye hari Phi () sedunia. Rumus-rumus matematika yang dikampanyekan dalam bentuk video kreatif dll. Jika diamati lebih mendalam, kehadiran Instagram juga bisa merubah orientasi. Pada konteks ini, Instagram bisa menjadi media untuk mengkampanyekan cinta matematika, meskipun memiliki kelemahan dalam aspek tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H