Mohon tunggu...
Zulfa Tsalisatul A H
Zulfa Tsalisatul A H Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Percayalah Allah masih bisa membolak balikan hati manusia. Sabar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lingkungan Sosial Sangat Berpengaruh loh, dalam Perkembangan Anak!

31 Maret 2021   21:10 Diperbarui: 31 Maret 2021   21:44 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam teori perkembangan Vygotsky ia mempunyai pendapat bahwa lingkungan dan bahasa merupakan bagian dari sentral dalam sebuah pembelajaran. Pada artikel sebelumnya mengenai teori Jean Piaget yang menyimpulkan bahwa perkembangan kognitif pada anak-anak itu bertahap. Vygotsky mempunyai pendapat lain. Menurut Vygotsky bahwa perkembangan anak-anak itu berkembang secara mandiri dari beberapa tahapan sebagai hasil dari interaksi sosial. Vygotsky mengklaim bahwa kita dilahirkan mempunyai empat fungsi mental dasar yaitu : perhatian, sensasi, persepsi dan penyimpanan. 

Lingkungan sekitar kita, sosial dan budaya kita sangat memungkinkan sekali untuk menggunakan ini semua sebagai ketrampilan dasar untuk menjadi berkembang dan akhirnya kita mendapatkan fungsi mental yang lebih tinggi. Perkembangan ini idealnya terjadi dizona perkembangan proksimal (The Zone of Proximal Development).  Ada sesuatu yang bisa kita lakukan sendiri, dan kemudian ada zona perkembangan proksimal yang mewakili apa yang dapat kita lakukan dengan bantuan orang dewasa, teman, dan teknologi. Vygotsky menyebutnya dengan "orang lain yang lebih berpengetahuan". 

Untuk mengilustrasikan hal tersebut kita lihat contohkan tentang 2 anak kembar laki-laki dan perempuan yang dibesarkan dalam sebuah komunitas atau lingkungan yang sama, dimana anak laki-laki ini dituntut untuk belajar dan menjadi seseorang yang sukses nantinya. Sedangkan yang perempuan hanya diharapkan untukcantik. Ketika keduanya ini menginjak usia 10 bulan kedua anak ini sudah mempunyai kemampuan untuk merangkak dan berada di zona perkembangan proksimal untuk mempelajari caranya berdiri dengan kedua kaki mereka. Dan semakin banyak orang sekitar atau orang yang berpengetahuan, seperti halnya ayah. 

Ayah dari anak laki-laki tersebut memberi kesempatan untuk berlatih diruang belajar yang sudah dilengkapi dengan perancah dan benda-benda lainnya yang mendorong anak laki-laki tersebut banyak belajar. Anak laki-laki tersebut didorong untuk menjelajahi peralatan dan akhirnya dia menggunakannya untuk menarik dirinya sendiri. Beberapa jam kemudian anak akan menjelajah struktur benda-benda yang ada disekitarnya dan beberapa hari kemudian dia bisa bisa berdiri.

Sedangkan anak perempuan itu juga mempunyai potensi yang sama untuk berdiri akan tetapi anak perempuan itu tidak menerima apapun, maksudnya anak perempuan itu tidak mendapatkan sebuah ruangan bermain untuk berlatih/belajar diruangan bermain tersebut dengan kata lain anak perempuan ini tidak menerima dukungan dalam mempelajari ketrampilan. 

Ketika kita membandingkan kedua anak tersebut, kita akan melihat bahwa anak perempuan tersebut masih berusaha untuk bangun, sedangkan anak laki-laki tersebut sudah masuk kezona baru atau tahap selanjutnya. Anak laki-laki tersebut sudah mengetahui bagaimana menyeimbangkan badan untuk berdiri tegap dan memiliki potensi untuk belajar bagaimana caranya untuk berjalan kemudian berlari. Dan pada akhirnya keduanya juga akan belajar cara berjalan. Tapi menurut Vygotsky yang membedakan kedua anak tersebut yaitu anak laki-laki itu akan lebih terampil dibandingkan anak perempuan tersebut.

Prinsipnya sama, berlaku untuk semua pembelajaran dan pengembangan kognitif yang lebih tinggi fungsinya dan mereka belajar dengan bantuan seorang mentor yang mampu mencapai potensi yang penuh dari kemampuan anak. Oleh karena itu Vygotsky mempercayai akan hal itu. Didalam zona proksimal, pembelajaran dapat mendahului perkembangan. Yang artinya seorang anak akan mampu mempelajari ketrampilan yang melampui kemampuan alaminya. 

Anak juga membangun hubungan eksplisit antara ucapan dan konsep mental, dengan alasan bahwa ucapan batin berkembang dari ucapan eksternak melalui proses internalisasi secara bertahap. Maksudnya yaitu pemikiran itu sendiri berkembang sebagai hasil percakapan. Oleh karena itu, anak-anak  yang usianya lebih muda yang tidak menyelesaikan proses ini kesulitan dan hanya bisa berpikir keras. Setelah proses batin selesai cara berinternalisasi dan bahasa lisan menjadi lebih mandiri atau mudah. 

Pada intinya, teori Vygotsky ini menjelaskan bahwa lingkungan sekitar pada sangat berpengaruh sekali kepada anak. Karena orang-orang dewasa yang ada disekitar anak akan menyediakan media-media atau benda yang mendorong anak untuk menjelajah dan belajar hal-hal baru dengan benda-benda yang ada disekitarnya tersebut. 

Sehingga dengan dorongan dan dukungan dari lingkungan tersebut anak mempunyai ketrampilan. Dan sering mengajak anak berbicara merupakan hal yang penting, karena hal itu akan membantu perkembangan bahasa anak. Jadi orang-orang dewasa yang ada dilingkungan sekitar anak berperan sebagai seorang mentor, yang mengawasi dan memberikan dorongan untuk anak belajar dalam perkembangannya. Seperti yang dikatakan Vygotsky sebelumnya, yaitu bahwa anak-anak itu berkembang secara mandiri dari beberapa tahapan sebagai hasil dari interaksi sosial.

Lev Vygotsky merupakan salah satu Psikologi yang mempunyai pengaruh besar pada abad ke-20. Vyotsky meninggal diusia yang relatif masih muda yaitu usia 37 tahun Vygotsky meninggal karena penyakit tuberkulosis, ia meninggal pada tahun 1934. Sebelum Vygotsky meninggal, ia meninggalkan sebuah nasihat untuk para pendidik yaitu " Memberikan siswa latihan berbicara dengan orang lain, dan kita sebagai pendidik memberikan bingkai kepada mereka untuk berpikir sendiri"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun