Tidak peduli meskipun terkesan remeh, tapi sumber pengurang kejenuhan seusai perkuliahan atau sebaliknya salah satunya yakni dari sana.
Naik kereta api ekonomi yang biasanya saya tumpangi, seharga sepuluh ribu saja dan berbincang dengan sesama penumpang, mengajarkan banyak hal. Sabar mengantri, toleransi dan etika sebagai penumpang, tidak egois dan disiplin waktu. Menuliskan ini membuat saya makin gatal dan ingin segera naik kereta api dengan normal lagi.
Entah tulisan ini masuk kategori apa, whatever lah. Niat saya berbagi cerita dan saling menguatkan di tengah kondisi yang seperti sekarang ini. Apa lagi yang bisa diperbuat selain itu? Semoga sedikit melegakan saya dan pembaca.
Mari saling bertukar cerita dan energi positif selalu. Semangat ya, buat diri saya pribadi, kamu, kalian dan saudara setanah air, sesama manusia di mana pun berada. Kita sama-sama kuatkan doa dan usaha terbaik untuk segera lepas dari pandemi ini. Sehat selalu, sampai jumpa di aktivitas normal secepatnya. Aamiin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H