Mohon tunggu...
zulfa wahdaanindita
zulfa wahdaanindita Mohon Tunggu... Guru - guru

apapun yang terlihat menarik, pasti memiliki alasan terbaiknya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Kitab Mashadirud Dirasatil Islamiyah Wa Nidhamul Maktabaat Wal Ma'limat Al Juz'ul Awwal

3 Januari 2023   21:47 Diperbarui: 3 Januari 2023   21:57 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Review atas kitab Mashadirud Dirasatil Islamiyah Wa Nidhamul Maktabaat Wal Ma'limat Al Juz'ul Awwal; Buku Metodologi Studi Islam sejarah dan Metode Ilmu-Ilmu Keislaman di Masa Klasik; Jurnal Pendekatan Perkembangan Penelitian (kualitatif) dalam Studi Isla,; dan Jurnal Agenda Pengembangan Studi Islam di Perguruan Tinggi mempertimbangan Tawaran Model Integrasi Ilmu.

Zulfa Wahda Anindita- PAI (214051008)

Islam datang bukan hanya sebagai agama. Namun, juga sebagai budaya, keyakinan/kepercayaan, ajaran, dsb. Kedatangan agama Islam membawa pelangi baru dalam masa jahiliah, ajaran syariat Islam yang sejatinya tekstual berasal dari turunnya Al-Qur'an dan perawian Hadis menjadikan masyarakat muslim hidup dalam warna baru sesudah adanya islam. Adapun setelah kematian Nabi SAW, kaum muslim  dipaksa oleh keadaan agar mengembangkan ilmu-ilmu dari nash Al-Qur'an dan Al-Hadis agar semakin mengetahui makna-makna dan ilmu-ilmu tersembunyi dari nash Al-Qur'an dan Hadis.

Ke empat referensi yang saya sebutkan di judul merupakan referensi yang berisi bahasan bagaimana penelitian islam berkembang dari awal sampai titik yang akan datang. Dimulai dari tulisan milik Yusuf bin Abdur Rahman Al Mara'ashli yang berjudul Mashadirud Dirasaatil Islamiyyah Wanidhamul Maktabaat Wal Ma'limaat AlJuz'ul Awwal (Indonesia; Sumber Kajian Islam dan Sistem Perpustakaan Dan Informasi I), jenis buku Ensiklopedia penelitian islam yang berjumlah 728 ini memuat informasi dasar dan juga sejarah awal mula berkembangnya penulisan dan penelitian dalam lingkup agama islam sendiri.

Kitab ini ditulis dengan bahasa yang sangat detail, pembahasan yang luas dan juga sarat akan unsur sejarah dan fakta mengenai awal mula penelitian dalam islam dapat meningkat pesat. Pembahasan dalam kitab ini dimulai dengan penjelasan menganai pembagian jenis ilmu dalam islam menjadi ilmu umum dan khusus, lalu kemudian berkembang lagi menjadi beberapa pokok cabang ilmu pengetahuan. Pun, dalam kitab ini turut disertakan apa yang seharusnya menjadi pokok penelitian muslim pada masa ini. Mengacu pada hal tersebut, bisa dikatakan bahwa kitab ini dapat dijadikan sebagai referensi utama dalam mempelajari studi Islam.

Buku selanjutnya membahas mengenai studi Islam yang lebih mengacu pada metodologinya. buku daras karangan Dr. Ismail Yahya, MA yang berjudul Metodologi Studi Islam Sejarah dan Metode Ilmu-Ilmu Keislaman di Masa Klasik ini berbeda dengan buku-buku studi Islam yang lain. Sesuai judulnya, buku ini berisikan sub-sub tema yang membahas secara detail bagaimana metodologi studi islam pada zaman klasik. Sifat buku yang kaya referensi, materi yang singkat namun padat dan jelas, serta gaya bahasa yang mudah dipahami menjadikan buku ini patut untuk dijadikan referensi mahasiswa dalam memahami metodologi studi Islam. Hanya saja, peletakan atau editing tulisan yang tidak rapi antar satu halaman ke halaman yang lain menjadikan buku ini agak berantakan bila dibaca secara utuh. Namun, tentu. Hanya karena faktor editing yang tidak sempurna bukan berarti menjadikan buku yang kaya materi ini tidak layak untuk dijadikan referensi.

Tulisan berbentuk jurnal/artikel selanjutnya datang dari M.A Fattah Santoso yang berjudul Pendekatan Perkembangan Penelitian (Kualitatif) dalam Studi Islam. Dalam hal ini Santoso tidak hanya menyoroti bagaimana perkembangan pendekatan penelitian dalam islam saat ini, namun juga membahas betapa penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan awal mula penelitian dalam islam yang sejatinya memang sudah mengacu pada konsep kontekstual. Santoso juga menggaris bawahi agar muslim dewasa ini membangun pendekatan studi islam dengan jembatan antara ilmu agama dengan sekuler. Tak hanya itu, beliau juga mengkritisi fenomena lemahnya kajian islam saat ini yang lebih objektif. Secara garis besar, tulisan beliau mampu mengantarkan kita pada tahap memahami seberapa jauh efek penelitian kualitatif dalam studi islam agar dapat terus dikembangkan dan dapat diterapkan dalam perguruan tinggi di Indonesia. Namun, satu hal yang disayangkan, tulisannya justru lebih banyak membahas perkembangan pendekatan studi islam, dan hanya menyorot sedikit mengenai judul tulisannya itu sendiri.

Berbicara mengenai perkembangan studi islam di PTN Indonesia, saya mengulas jurnal milik Wardani yang berjudul Agenda Pengembangan Studi Islam di Perguruan Tinggi Mempertimbangan Tawaran Model Integrasi Ilmu. Tulisan ini berisikan akan pendekatan-pendekatan penelitian studi islam secara lengkap dan turut dijelaskan mengenai pengertian dan sebagainya. Tak hanya itu, sesuai judulnya, Wardani juga menyodorkan materi pengembangan islam dengan mengutip ide dan gagasan milik tokoh ternama. Sehingga dengan hal tersebut, Perguruan Tinggi dapat menyesuaikan gagasan mana yang akan cocok diterapkan di perguruan tinggi tersebut agar selanjutnya dapat dikembangkan secara cermat agar khazanah studi islam di Indonesia tidak tergerus dan termakan oleh penelitian studi islam dari Barat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun