Mohon tunggu...
Zulfa Azahro
Zulfa Azahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Banyak Negara Meninggalkan Dolar karena Dolar AS Kehilangan Status Globalnya! Apakah Indonesia Juga Akan Meninggalkan Dolar AS?

3 Mei 2023   18:25 Diperbarui: 3 Mei 2023   18:27 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semakin banyak negara telah meninggalkan dolar AS sebagai mata uang transaksi global. Jadi apa sebenarnya yang memicu peristiwa ini dan negara mana yang mulai menjauh dari dolar? Apakah Indonesia juga akan mengikuti tren ini?

Semakin banyak negara mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan dolar AS sebagai mata uang transisi global. Sekarang kita punya waktu untuk merenung dan bertanya-tanya apakah fenomena ini disebabkan oleh berbagai sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atau faktor lain?

Nah, Amerika Serikat sendiri mulai mengakui hal ini, karena menteri keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menyadari bahwa resiko melemahnya dominasi dolar Amerika Serikat ini merupakan konsekuensi dari serangkaian sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia. 

Menurutnya, "Terdapat risiko saat kita menggunakan sanksi finansial yang dikaitkan dengan peran dolar, seiring waktu bisa merusak hegemoni dolar. Tentu saja hal ini menimbulkan keinginan China, Rusia, Iran mencari alternatif" (Janet Yellen, Menteri Keuangan AS).

Memang apa hubungannya antara sanksi ke Rusia dengan dolar mulai ditinggalkan? Nah, rupanya itu karena AS awalnya memberlakukan sanksi dengan menarik Rusia keluar dari SWIFT, platform jejaring sosial untuk bank internasional. 

Akibatnya, Rusia meminta negara pengimpor minyak dan gasnya untuk membayar langsung dengan mata uangnya sendiri, yaitu rubel, dan berhenti menggunakan dolar. 

Sehingga hal ini tentunya akan memicu negara-negara yang selama ini bergantung pada dolar AS dan tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan negara Paman Sam tersebut. Maka muncullah aliansi negara-negara BRICS yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan yang sudah bersiap meninggalkan dolar Amerika dan euro Eropa untuk melakukan perdagangan antar negara.

Misalnya, Cina dan Brazil sepakat untuk berhenti menggunakan dolar AS dan beralih ke mata uang mereka sendiri, yaitu yuan dan real. India juga mengeluarkan kebijakan baru yang sama untuk lebih meningkatkan penggunaan rupee dalam perdagangannya mulai April 2023 dan salah satunya dengan Malaysia dan juga dengan Uni Emirat Arab atau UEA. Bagaimana dengan Indonesia, apakah Indonesia akan mengikuti tren ini dan meninggalkan dolar AS juga?

Jawabannya ya, Indonesia sendiri diketahui sudah mulai mengikuti tren tersebut. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia. 

Menurutnya, saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang mulai meninggalkan dolar AS. Buktinya adalah transaksi dengan negara mitra dagang dan investasi dengan menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS). 

LCS merupakan salah satu upaya Indonesia dalam melakukan dedolarisasi. Bahkan sejak 2018 Indonesia sudah melakukan kerjasama dengan negara mitra dagang dan juga investasi untuk melakukan aksi buang dolar dengan Malaysia dan juga Thailand. Hal ini tidak berhenti di negara-negara ASEAN, pada tahun 2021 pelaksanaan aksi ini akan diperluas dengan penambahan Jepang dan China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun