Malang (20 April 2024) - Tidak hanya semangat untuk menjaga lingkungan dan menghasilkan produk yang berguna, Ibu-ibu PKK RT 2 RW 6 Jl. Letjen Sutoyo Lowokwaru Malang juga mengambil langkah kreatif dengan mengikuti kegiatan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Kegiatan dipandu dengan penuh antusiasme oleh mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Universitas Muhammadiyah Malang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Â Kegiatan tersebut digelar pada tanggal 31 Maret 2024 dan 20 April 2024, di rumah ketua RT setempat yang dihadiri oleh belasan ibu PKK dengan atmosfer yang hangat dan penuh kolaborasi.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan 5 tahapan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 31 Maret 2024, kegiatan yang dilakukan meliputi tahap sosialisasi, pelatihan pelabelan, dan pelatihan pemasaran. Pada tahap sosialisasi, para ibu PKK diajak untuk memahami bahaya dari pembuangan minyak jelantah secara sembarangan yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap pelatihan pelabelan, yang mana pada tahap ini ibu-ibu PKK dibimbing membuat label lilin aromaterapi secara kreatif dengan menggunakan aplikasi canva. Pada tahap pelatihan pemasaran, ibu-ibu PKK dibimbing mengenai bagaimana cara memasarkan lilin aromaterapi melalui marketplace seperti shopee, instagram, facebook, WhatsApp, dan tik tok shop.Â
Pertemuan selanjutnya berlangsung pada tanggal 20 April 2024 dengan kegiatan yang meliputi tahap pembuatan dan pengemasan lilin aromaterapi. Kegiatan dimulai mahasiswa  dengan menjelaskan cara membuat lilin aromaterapi, kemudian mendampingi proses pembuatan lilin hingga proses pengemasan lilin aromaterapi yang sudah jadi.
Ibu Ketua RT 2, Bu Yuli, menyambut baik kegiatan ini. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa PPG Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu kami dalam memahami cara pemanfaatan minyak jelantah ini. Selain membantu mengurangi limbah, produk yang dihasilkan juga bisa menjadi peluang usaha bagi warga," ujarnya.
Salah satu peserta, Bu Indah, juga mengungkapkan kegembiraannya. "Saya sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Selain belajar hal baru, kami juga bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan sekaligus mendapatkan manfaat dari produk yang dihasilkan," tuturnya.
Mahasiswa yang memandu acara, Widayanti, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah, terutama minyak jelantah, serta memberikan solusi alternatif untuk mengurangi dampak negatifnya. "Saya berharap melalui kegiatan ini, masyarakat terutama Ibu-ibu PKK setempat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan terinspirasi untuk menciptakan produk-produk kreatif dari limbah yang ada di sekitarnya dan memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu, kami mahasiswa PPG UMM berinisiatif untuk membimbing ibu-ibu mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin mulai dari sosialisasi manfaatnya, pembuatan label, cara pemasaran, pembuatan lilin, hingga pengemasan yang menarik agar memiliki nilai jual yang tinggi" kata Widayanti.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menjadi awal dari gerakan positif dalam mengelola limbah dan menciptakan produk yang bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H