Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menilik Peta Kekuatan Bola Basket Putra di Asia Tenggara

21 Februari 2022   19:50 Diperbarui: 24 Februari 2022   09:00 2549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana bola basket Indonesia saat ini?

Bola basket sebenarnya bukanlah olahraga populer di Indonesia, tidak seperti sepakbola, bola voli ataupun badminton. Namun, olahraga ini memiliki peminatnya sendiri. Sejak dahulu, olahraga ini banyak ditemui di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya. Rasanya olahraga ini memang khusus bagi kalangan tertentu saja ya. Namun kini rasanya tidak.

Kita patut berbangga dalam gelaran PON Papua kemarin dalam cabang bola basket mempertandingkan 4 nomor yaitu 5x5 putra dan putri juga 3x3 putra dan putri. Dengan dimainkannya 4 nomor ini membuktikan jika olahraga ini memiliki banyak peminat. Selain itu sejarah pun terjadi, di nomor 5x5 Jabar yang biasa menjadi langganan peraih emas harus takluk dan gagal melaju ke final. DKI Jakarta menjadi tim peraih medali emas pada gelaran PON kemarin, tidak kalah mengejutkan runner up peraih medali perak justru diraih oleh Sulawesi Utara. Lalu pada nomor putri peraih emas diraih oleh Jawa Timur dan Bali secara mengejutkan berhasil meraih medali perak.

Tuan rumah Papua pun turut meraih medali meski gagal pada nomor 5x5 mereka justru berhasil meraih medal emas di nomor 3x3 putri, yang dimotori oleh salah satu pemain tim nasional putri saat ini yaitu Lea Kahol setelah mengalahkan Bali di partai final. Sedangkan di sektor putra medali emas di nomor 3x3 diraih oleh tim DKI Jakarta. Bukti keberhasilan PON Papua ini menunjukkan jika olahraga bola basket ini bukanlah Jawa Sentris, daerah lain mulai menunjukkan minat dan potensi besar pada cabang olahraga ini.

Kondisi liga basket profesional putra di Indonesia saat ini

Di tingkat profesional juga tidak kalah maju, kualitas pemain muda kita banyak ditemukan di berbagai daerah. Terbukti dari hadirnya tim baru yang bergabung di Indonesia Basketball League (IBL) pada musim 2022. Pembagian domisili tim professional ini tidak hanya berasal dari pulau Jawa saja, tapi juga dari luar pulau Jawa.

Bisa saja kita sebut ada tim dari NSH Mountain Gold asal Timika, Bali United dari Bali dan Bumi Borneo asal Pontianak. Meski baru memiliki 3 (tiga) tim dari luar pulau Jawa kita harapkan akan ada tim lain yang bergabung di liga profesional.

Bila ingat dahulu kita pernah punya tim professional asal Medan yaitu Angsapura Sania yang kini telah bergabung dengan universitas Satya Wacana dan menjadi Satya Wacana Salatiga. Serta Stapac Jakarta pun pernah bermarkas di Riau, dengan nama tim Aspac Putra Riau.

Musim ini tercatat 16 tim berlaga di liga profesional dan setiap tim memakai jasa 2 pemain asing. Namun IBL membuat aturan yang cukup menarik musim ini, setiap tim hanya boleh memainkan 1 pemain asing di lapangan dan 1 lainnya ada di bangku cadangan, aturan ini mendorong pemain lokal untuk tetap bisa memberi kontribusi terbaik pada timnya dan tidak sepenuhnya bergantung pada pemain asing.

Kehadiran pemain asing serta kontribusi pemain lokal ini membuat liga semakin menarik. Setiap pertanding di musim ini bisa dibilang ketat, tim besar belum tentu dengan mudah mengalahkan tim di bawahnya atau tim baru. Selain itu persaingan antar tim baru yang baru bergabung menjadi tontonan seru lainnya demi mencuri hati para pecinta bola basket di Indonesia.

Instagram FIBA
Instagram FIBA

Naturalisasi di tim nasional Indonesia

FIBA memperbolehkan sistem naturalisasi untuk tim nasional. Namun ada beberapa aturan yang diketatkan untuk pemain naturalisasi ini. Seperti hanya memperbolehkan satu pemain naturalisasi di setiap tim nasional. Pemain disebut naturalisasi jika memperoleh paspor negara tersebut diatas usia 16 tahun, namun jika paspor sudah diperoleh sebelum usia 16 tahun FIBA akan menganggap pemain tersebut sebagai pemain lokal. Hadirnya peraturan ini dapat menjadi salah satu strategi bagi tim nasional manapun. Hampir semua negara menggunakan jasa pemain naturalisasi, seperti Filipina, Thailand, Vietnam dan negara di Asia Timur seperti Korea Selatan dan Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun