Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Money

Menemukan Co-Founder yang Tepat, Rekan Bisnis Membangun Sebuah Startup Digital

25 Oktober 2021   11:14 Diperbarui: 25 Oktober 2021   11:20 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah bisnis startup peran seorang founder cukuplah penting, namun untuk mengisi ruang yang kosong dibutuhkan seorang co-founder. Co-founder merupakan bagian dari seorang pendiri perusahaan. Bersama founder mereka menjalankan sebuah bisnis startup dalam menciptakan sebuah produk yang bisa menjawab kebutuhan konsumen.

Founder dan co-founder bekerjasama dalam mengemban tugas dan tanggung jawab dalam membesar usaha rintisannya agar bisa laku dipasaran. Dibutuhkannya seorang co-founder bertujuan juga untuk bertukar pikiran dengan sesama founder. Sehingga setiap keputusan yang diambil setidaknya sudah menjadi bahan pertimbangan serta kesepakatan dari kedua founder tersebut.

Co-Founder merupakan orang yang mau diajak bekerjasama dalam mengembangkan startup.

Para founder bisnis yang kini telah mencapai titik kesuksesannya tidak lepas dari peran para co-founder nya. Seperti perusahaan digital Google Larry Page dan Sergey Brin, atau pendiri marketplace di asli buatan anak bangsa Tokopedia William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. 

Kenapa banyak dari para startup digital yang kini telah menjadi unicorn memiliki founder dan co-founder? Alasannya ialah semudah founder tidak dapat bekerja sendiri. Founder membutuhkan orang untuk diajak berdiskusi dan/atau juga mengerjakan hal yang tidak dipahami oleh founder. 

Lantas, bagaimana cara memilih co-founder yang tepat?

Memilih co-founder harus memiliki visi yang sama

Dalam memilih Co-founder tidak bisa hanya sekedar menunjuk satu orang secara acak karena sudah mengenal dalam waktu lama. 

Founder harus tahu alasan yang kuat alasan dalam memilih Co-Founder. Semisal, seorang tersebut memiliki visi yang sama karena salah satu mimpinya adalah memiliki startup sendiri. Dengan membangun visi yang sama maka akan membantu serta bersungguh-sungguh dalam mengerjakan startup yang dirintisnya secara bersama hingga berhasil.

Memilih Co-Founder yang memiliki keahlian yang berbeda

Salah satu tips yang bisa dilakukan saat memilih co-Founder adalah memilih co-founder yaitu memiliki skill yang berbeda. 

Perbedaan skill antara founder ini akan saling mengisi kebutuhan dalam startup satu dengan yang lainnya. Misal, seorang founder sebuah startup teknologi yang berlatar belakang pemasaran dapat memilih seorang co-Founder yang memiliki latar belakang IT. 

Sinergi antar kedua founder ini akan menjalankan dua operasional yang berbeda, si founder berlatar belakang pemasaran dapat merumuskan strategi pemasaran dan penjualan, sedangkan co-founder berlatar belakang IT dapat fokus dalam pembuatan dan pengembangan produk digital.

Mau berkomitmen

Memilih co-Founder yang benar-benar berkomitmen untuk mengembangkan usaha rintisan. Kerjasama antar founder dibutuhkan komitmen dari masing-masing founder, dengan memiliki komitmen bersama dan keinginan memajukan bisnis bersama maka akan terjalin kerjasama dengan etos kerja yang sehat.

Terbuka dan selalu belajar hal baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun