Membangun sebuah bisnis digital tidak hanya sekedar menjual suatu produk digital saja, tapi juga jauh dari itu seorang bisnis owner harus sangat jeli melihat situasi maupun kondisi yang sedang pasar butuhkan.
Saat ini marak startup berbasis digital yang menawarkan bermacam kemudahan untuk melakukan sesuatu.Â
Merubah kebiasaan tradisional yang kerap dahulu dilakukan kini beralih menjadi kegiatan secara online atau daring tidak semudah membalikan telapak tangan.
Peluang perubahan ini mendorong serta merta pasar untuk mengedukasi diri dan menyesuaikan dengan keadaan zaman yang kini telah berbasis IOT (Internet Of Things).Â
Namun apakah semua produk digital yang telah tersedia benar-benar dibutuhkan oleh pasar?
Jawabannya belum tentu semua produk digital mampu bersaing dan benar-benar dibutuhkan oleh pasar. Sehingga tidak heran jika kita melihat banyak penyedia aplikasi yang harus gagal karena tidak memilik banyak pengguna.
Lalu bagaimana memastikan apakah produk digital yang ditawarkan benar-benar dibutuhkan atau tidak oleh pasar?
Cara umum yang kerap dilakukan ialah melakukan evaluasi tentang ide atau solusi yang telah ditemukan. Berikut rangkuman caranya;
Rangkum semua masalah yang dihadapi dan ciptakan solusi untuk menjawab semua masalah
Untuk menemukan ide atau rencana bisnis yang kuat harus memiliki kerisauan yang dirasakan. Kerisauan tersebut dapat dialami baik oleh business owner sendiri ataupun khalayak luas.
Kerisauan atau masalah-masalah tersebut harus dijabarkan secara mendetail untuk bisa dicari jawabannya sebagai ide atau solusi.
Jabarkan semua masalah yang dihadapi secara detail. Semakin banyak masalah (problem statement) yang ditemukan, maka akan juga banyak ide atau solusi yang akan memecahkan masalah tersebut.
Menceritakan masalah yang dirasakan serta tawarkan solusinyaÂ
Cara termudah yang dapat dilakukan dalam melakukan evaluasi ide ialah dengan membuka diskusi dengan teman dekat atau orang yang dianggap memahami masalah yang dihadapi. Mendengarkan saran dan pendapat dari orang yang dipercaya merupakan salah satu cara dalam melakukan evaluasi ide.Â
Dengan melakukan tukar pendapat, orang akan melihat bagaimana solusi yang business owner tawarkan memiliki dampak terhadap dirinya. Jika memang solusi yang ditawarkan dianggap tengah dibutuhkan, setidaknya business owner dapat berbangga karena idenya memang dibutuhkan pasar.Â
Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka business owner dapat melakukan pivot bisnis. Pivot bisnis dapat diartikan dengan mengubah ide secara keseluruhan dengan menemukan ide baru yang lebih dapat diterima.
Bertukar pendapat dalam sebuah grup diskusi
Setelah mendapat saran dan pendapat dari orang yang dianggap memiliki pemahaman mengenai ide yang business owner tawarkan, kini bentuk grup diskusi yang melibatkan lebih banyak orang.Â
Kumpulkan bermacam orang dengan ketertarikan yang sekiranya hampir sama dan sesuai dengan ide yang akan ditawarkan. Lihat respon dari setiap orang dalam grup menanggapi ide yang ditawarkan sang business owner.
Meski tidak sepenuhnya mewakili pasar yang ditarget secara keseluruhan, setidaknya business owner dapat mengetahui pendapat serta pandangan mereka mengenai ide yang ditawarkan.Â
Melakukan evaluasi ide dari kerangka model bisnis yang telah dibuat
Pada dasarnya setiap business owner pasti memahami kerangka model bisnis. Ide bisnis dapat muncul dari pikiran diri sendiri ataupun melihat situasi kebutuhan apa dalam masyarakat. Dari ide yang muncul dituangkan dalam kerangka bisnis model untuk mengetahui dua sisi bisnis baik operasional dan konsumen yang harus dijalanakan.Â
Melakukan evaluasi ide memiliki tujuan untuk menguatkan ide yang telah dirumuskan. Mengetahui apakah benar ide kita sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara luas, hanya beberapa komunitas masyarakat yang membutuhkan atau ide tersebut tidak dapat diterima sama sekali oleh masyarakat manapun.Â
Setelah mengetahui hasil dari evaluasi ini, business owner dapat mengetahui seberapa besar produk digitalnya benar-benar dibutuhkan oleh pasar. Dengan melakukan evaluasi ini dapat mengurangi resiko kegagalan produk setelah di launching.Â
Melakukan survey pasar kepada konsumen potensial
Saat ini beragam situs melakukan survey secara daring telah banyak beredar. Penggunaan dari yang gratis sampai yang berbayar telah tersedia. Survei pasar akan melihat respon dari responden yang mengisi survey tersebut.Â
Namun, yang harus dipastikan adalah mereka yang akan mengisi survey tersebut merupakan orang-orang yang memiliki potensi akan menggunakan produk kita saat telah di launching kelak. Tujuannya ialah business owner mendapat masukan atau respon yang sebenar-benarnya dapat mewakili pasar yang berpotensi.Â
Jika hasil dari survey di respon dengan baik kehadiran produk yang akan kita tawarkan, maka ide bisnis yang telah dirancang dengan kerangka model bisnis yang kuat akan dan siap diluncurkan.Â
Lakukan testing Beta ProdukÂ
Jika konsumen yang potensial telah menganggap ide solusi yang ditawarkan memang dibutuhkan, saatnya mencurahkan tenaga untuk menciptakan prototipe produk ataupun versi Beta dari produk yang akan diluncurkan.Â
Sebelum melakukan launching produk untuk pasar yang luas, lakukan testing sebanyak mungkin. Siapkan versi beta dari produk digital dan berikan kepada konsumen potensial untuk mencoba dan memberikan pendapatnya. Semakin banyak respon yang diterima, maka produk akan hadir semakin sempurna.
Melakukan evaluasi ide sebelum melakukan launching produk akan membantu business owner mengurangi resiko kegagalan yang mungkin terjadi.
Kesiapan prouduk yang telah diuji sebelum diluncurkan akan membuat business owner semakin yakin akan produknya dan memang benar-benar produk tersebut dibutuhkan oleh konsumen.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI