Â
Dengan tujuan untuk  menambah kekuatan tim, pemakaian pemain asing dalam skuad tim nasional bola basket sudah lumrah digunakan, seperti olahraga sepak bola tim nasional sebuah negara diperbolehkan menggunakan pemain asing dalam skuad intinya. Negara seperti Filipina dan Korea pun menggunakan pemain naturalisasi dalam skuad utamanya.Â
Hadirnya pemain asing dalam sebuah tim memberikan harapan agar tim tersebut mampu meraih prestasi lebih. Selain itu, hadirnya pemain asing yang berpengalaman turut membawa mental yang lebih tangguh agar pemain lokal tetap bisa bersaing dengan pemain naturalisasi.
Dalam dunia bola basket tim nasional Indonesia sudah menggunakan jasa pemain naturalisasi adalah Jamar Andre Johnson yang merupakan pemain asing pertama yang dinaturalisasi untuk bermain di tim nasional. Pemain yang pernah meraih juara IBL pada 2016 bersama CLS Knights dan pada 2017 bersama Satria Muda merupakan pemain basket asal Amerika.Â
Jamar pertama kali datang ke Indonesia bukan sebagai pemain yang direkrut untuk bermain di liga profesional melainkan bertugas membantu soal keagamaan dalam program "Athletes In Action" dengan kemampuannya sebagai pebasket ia kerap kali mengajar muridnya bermain basket, hingga suatu hari seorang kolega mengenalkannya dengan CLS Knights. Saat ini Jamar sedang dalam masa pemulihan cideranya paska terkena cidera achilles dalam semifinal IBL 208/2019 saat menghadapi NSH Jakarta. Karena ini Jamar pun tidak dapat bermain di laga final bersama Satria Muda.
Selain Jamar, ada juga Ebrahim Enguio Lopez alias Biboy pemain yang pernah membawa Indonesia meraih perak dalam gelaran SEA GAMES 2017 lalu. Pemain yang memiliki darah Filipina dan Bali ini pernah menjadi bagian dalam skuad Stapac Jakarta dan juga pernah masuk masuk dalam Rookie PBA (liga tertinggi basket Filipina). Saat ini Biboy jarang terlihat dalam perbasketan nasional, Biboy pernah terlihat dan bermain dalam gelaran Chooks to Go Pilipinas 3x3 di Filipina bulan Juli lalu bersama raja dunk asal Filipina David Carlos.
Desas-desus nama pemain yang akan di naturalisasi oleh Indonsesia adalah Maxie Esho, pemain yang membawa CLS Knights juara di ABL musim 2018/2019 ini dianggap mumpuni sebagai pemain berposisi power forward yang dapat bermain layaknya seorang guard dengan kemampuan lengkap mulai dari dribble, tembakan tiga angka hingga melakukan slam dunk.Â
Cideranya Jamar membuat tim nasional harus mencari pemain untuk di naturalisasi, sesuai dengan peraturan FIBA setiap tim nasional diperbolehkan menggunakan satu pemain naturalisasi di timnya. Namun pemilihan Maxie Esho untuk di naturalisasi timnas sepertinya akan menemui jalan buntu, pasalnya pelatih utama tim nasional saat ini Rajko Toroman lebih memilih Denzel Bowles pemain asal Amerika yang pernah bermain di banyak liga basket di dunia, baik Eropa hingga Asia.Â
Pemilihan Denzel oleh Rajko dikarenakan pengalaman yang dimiliki cukup membantu tim nasional untuk membentuk skuad yang apik, serta pemain yang memiliki postur tinggi dan dapat beradu dengan bigman lawan.
Berposisi sebagai bigman Denzel Bowles adalah pemain basket asal Virgnia Beach, Amerika berusia 30 tahun. Pemain ini pertama kali membela tim profesionalnya yaitu di Lithuania bersama BC Siaullai setelah tidak di draft di NBA draft 2011.Â