Saat ini sering didengungkan bahwa Indonesia kini perlahan menjadi Cashless Society khususnya di kota-kota besar.Â
Seiring dengan berjalannya waktu teknologi tidak hanya sebagai kebutuhan sekunder saja, dahulu kita mengenal teknologi sebagai bantuan di saat tertentu saja seperti telepon seluler hanya digunakan untuk berkomunikasi nirkabel dengan orang lain yang berbeda lokasi. namun kini sudah berkembang menjadi smartphone alias ponsel pintar.Â
Dahulu kita mengenal komputer sebagai teknologi yang digunakan sebagai alat untuk mengetik, dan bermain game ringan namun semenjak dikenalnya internet fungsi dari komputer menjadi lebih luas. Mungkin masih ingat untuk mengaktifkan internet kita harus rela menonaktifkan telepon rumah kita karena jalur yang digunakan sama.Â
Semakin berkembangnya dunia teknologi yang sangat masif, kini penggunaan teknologi tidak hanya sebatas untuk mencari informasi atau berkomunikasi dengan yang jauh saja.Â
Internet membuka cakrawala akan dunia, semua informasi di seluruh dunia semakin mudah untuk diakses oleh siapapun untuk mengetahui sebuah berita di belahan dunia hanya dengan satu kedipan mata. Dengan mudahnya akses internet saat ini, mendorong semua yang kita lakukan dalam smarpthone terkoneksi dengan internet. Mulai dari penggunaan sosial media hingga transaksi pembayaran.
Sistem pembayaran non tunai melalui aplikasi smartphone kini semakin marak digunakan, mulai dari penggunaan untuk pembayaran transportasi daring yang telah menjadi kebutuhan masyarakat kota besar hingga pembayaran untuk kebutuhan sehari-hari seperti pembelian token listrik dan pulsa telefon.Â
Saat ini semakin banyak aplikasi pembayaran non tunai baru yang bermunculan, pengguna akan menyesuaikan dengan kebutuhannya dan merchant yang bekerja sama dengannya. Tapi apa dampak dari banyaknya aplikasi non tunai ini?
Semakin berkurangnya uang tunai di dompet. Bagi sebagian orang munculnya aplikasi pembayaran non tunai ini membuatnya semakin sedikit menarik uang tunai dari atm, ditambah gencarnya promo yang dilakukan oleh para penyedia layanan membuat mereka lebih rela untuk mentransfer uangnya ke aplikasi tersebut daripada membayarnya secara tunai. Dengan begitu transaksi dengan uang tunai telah menjadi transaksi tradisional.Â
Pasar modern kini dipenuhi oleh promosi-promosi pembayaran non tunai yang terkadang membingungkan para penggunanya. Tidak sedikit pengguna yang merasa terkecoh dengan sebuah promosi karena tidak membaca syarat dan ketentuan promo tersebut dengan rinci, selain itu promo tersebut juga menjadi umpan terbaik bagi para pemasar pencipta promo untuk mendapatkan semakin banyak pengguna.
Semakin banyaknya aplikasi di ponsel, dengan semakin terbukanya pasar bebas pembuatan aplikasi para perusahaan start-up berlomba dalam menciptakan aplikasi yang terbaik yang dapat membantu penggunanya dalam menyelesaikan masalahnya. Tidak salah jika kini pengguna menggunakan lebih dari satu aplikasi pembayaran non tunai dikarenakan aplikasi tersebut tidak terintegrasi untuk semua sistem pembayaran.Â
Contoh seperti Go-pay hanya bisa digunakan untuk melakukan pembayaran gojek dan loket.com, lalu ada layanan OVO bagi pengguna Grab dan DANA untuk pembayaran non tunai di situs Bukalapak. Selain itu beberapa merchant pun belum tentu bekerja sama dengan semua penyedia layanan.Â