Mengenal Hashtag sebagai Kata Kunci Utama dalam Pemasaran Media Sosial

Bagi para pemasar tentunya sudah biasa dengan istilah penggunaan #hashtag atau tanda tagar dalam sosial media. Hashtag atau tanda tagar adalah sebuah tanda baca pada awalan kata atau kalimat yang mengandung sebuah kata kunci. Layaknya penggunaan sebuah kata kunci dalam menentukan iklan digital, hashtag pun memiliki pengaruh dalam sebuah konten sosial media. 

Umumnya, sebuah konten yang dibagikan pada sosial media harus diikuti oleh hashtag yang memiliki relevansi dengan konten tersebut. Contoh seperti sebuah konten yang berisikan mengenai produk mebel, namun hashtag yang digunakan adalah hashtag #otomotif. Hashtag yang tidak relevan tidak akan membawa konten tersebut kepada target pasar yang dituju, sehingga konten yang ditawarkan tidak dilihat oleh konsumen yang benar-benar membutuhkan atau menyukai. 

Dengan kata lain, hashtag harus sesuai dengan tema atau konten yang ingin disampaikan. Sosial media kini digunakan sebagai alat komunikasi antara merek (brand) dengan target pasarnya, konten yang dibagikan adalah sebuah komunikasi yang ingin dibagikan pemasar dengan targetnya. 

Apabila dalam penggunaan hashtagnya saja sudah tidak relevan maka komunikasi yang ingin dibangun dengan konsumen tidak akan berhasil dan kata kunci yang yang mengandung dalam hashtag tersebut hanya akan menjadi sebuah "Noise" atau yang dalam definisi komunikasi pemasaran adalah hambatan dalam komunikasi. 

Mengapa menjadi hambatan? Karena pesan yang ingin disampaikan tidak sampai secara jelas kepada target pasar yang dituju dan bukan pesan yang tidak ingin diketahui oleh sebuah segmen target tertentu.

Hashtag mempunyai fungsi sebagai pengelompokkan sebuah tema. Hashtag akan menghubungkan sebuah konten dengan akun yang mencari hashtag tersebut, maka dari itu hashtag haruslah menggunakan kata kunci yang populer agar kemungkinan hashtag tersebut dicari itu ada. 

Menggunakan hashtag yang spesifik dapat menambah pengikut akun, bila sebuah akun menyajikan konten yang menurutnya menarik. Hashtag atau tanda tagar banyak di asosiasikan dalam sebuah kampanye. 

Hastags (Sumber: marketingtogether.com.au)

Penggunaan hashtag dalam sebuah kampanye akan memudahkan si pembuat kampanye untuk melacak apakah hashtag yang mereka lemparkan ke target mereka sesuai dengan harapan atau tidak. Contoh sebuah merek mengkampanyekan diskon akhir tahun dalam penjualan mereka, lalu pemasar meminta konsumennya yang tertarik untuk berbelanja di tokonya untuk memposting sebuah foto di akun sosial media mereka masing-masing menggunakan lalu memasukkan hashtag yang sudah ditentukan. 

Si pemasar cukup melihat seberapa banyak akun yang memposting sebuah konten baru menggunakan hashtag yang sudah mereka pilih. Hanya dengan melempar hashtag, pemasar dapat melihat seberapa besar antusias konsumen dengan kampanye yang mereka jalanakan. Tak sedikit melalui kampanye yang dilakukan, pemasar meminta targetnya untuk membagikan ke beberapa teman sekitarnya, dengan begitu akan terjadi "snowball effect" dan kampanye pun tersebar dan semakin membesar.

Lalu bagaimana sebuah hashtag akan bekerja? Hashtag akan mencocokan konten yang berisikan sebuah kata kunci dengan kata kunci yang sama. Jadi, sebuah konten akan berada dalam satu kelompok hashtag atau kata kunci yang sama. Bila sebuah akun mencari sebuah hashtag tertentu maka sosial media akan menampilkan sebuah kelompok konten yang sesuai dengan hashtag yang dimasukkan.